Wait and See
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang menyebutkan para investor dan pelaku usaha memang tengah menantikan siapa yang akan memimpin Indonesia ke depan sebelum mengambil keputusan dalam bisnis.
“Lebih cepat lebih baik sebenarnya. Yang terpenting sekarang bagaimana elite politik dan para kandidat memberikan pernyataan yang menunjukkan semangat membangun kebersamaan, persatuan, dan kesatuan,” ujarnya.
Beri Kepastian
Senada dengannya, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyatakan pilpres satu putaran akan memberikan dampak positif bagi investasi di Indonesia. Pilpres satu putaran akan memberikan kepastian investasi lebih cepat.
Baca Juga:AC Milan Amankan 3 Poin di Markas Frosionone 3-2, Laga Pekan ke-23 Serie A 2023/24Minggu hingga Senin, Gelombang Tinggi 4 Meter Ancam di Perairan Ini
“Dampak investasinya sangat bagus jika pilpres satu putaran supaya ada kepastian siapa pun yang terpilih,” katanya.
Lebih lanjut, Bahlil tidak terlalu memusingkan tentang pasangan mana yang akan memenangi pilpres. Ia menegaskan pilpres satu putaran memiliki sejumlah dampak positif, terutama dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif.
“Tidak masalah apakah pasangan nomor urut 1, nomor urut 2, nomor urut 3, tetapi yang penting kita sudah memiliki kepastian dari awal. Dengan demikian, kita dapat merencanakan langkah strategis untuk menarik investasi, karena jika tidak, itu akan menciptakan ketidakpastian yang dapat memperlambat proses,” tambahnya.
Ekonom senior Raden Pardede juga menyebut pilpres satu putaran akan memberikan kepastian lebih cepat kepada para investor. Pilpres satu putaran akan mengurangi masa penantian (wait and see) sekitar empat bulan.
“Kalau satu putaran itu pada Februari sudah jelas, sedangkan kalau dua putaran itu baru selesai Juni. Jadi wait and see sekitar empat bulan bisa berkurang. Masa menunggu ini adalah masa ketidakpastian, baik di pasar modal, pasar keuangan, maupun dunia usaha yang ingin melakukan investasi,” ujar Raden.
Ia menjelaskan para pelaku ekonomi melihat pilpres satu putaran lebih menguntungkan karena memberikan kejelasan lebih cepat. Dengan demikian, para pelaku ekonomi akan lebih cepat membuat keputusan terkait investasi.
“Mereka akan membuat keputusan yang lebih jelas apakah punya kepercayaan kepada yang terpilih ini, dan kemudian akan cepat merealisasikan investasinya. Kalau harus menunggu empat bulan lagi, berarti masa menunggu, masa wait and see, masa up and down di pasar keuangan kita akan lebih panjang. Itu tentu berdampak pada ekonomi,” tutur Raden.