KEDATANGAN jenazah Windri Nur Fadila, seorang tenaga kerja wanita (TKW) yang tewas dibunuh di sebuah apartemen di Selangor, Malaysia, disambut tangis histeris keluarga pada Minggu (4/2) sore.
Keluarga dan kerabat korban menerima jenazah di Dusun Babatan, Kecamatan Jenggawah, Jember. Gadis berusia 20 tahun itu ditemukan meninggal secara tidak wajar dengan luka gorok di leher di apartemen tempatnya tinggal di Malaysia.
Setelah melalui proses selama sepekan, pihak kepolisian Malaysia berhasil mengungkap pelaku di balik kematian korban, sehingga jenazahnya dapat dipulangkan ke kampung halamannya.
Baca Juga:Prabowo Janji Bakal Buka Lapangan Kerja untuk Disabilitas di Komunitas PertahananAnies Minta Negara Tidak Melihat Pengeluaran di Bidang Pendidikan Sebagai Ongkos
“Karena ini meninggal tidak wajar, ada proses satu minggu mulai 29 Januari sampai sekarang tanggal 4 Februari,” ujar Sub-Koordinator PMI Disnaker Jember, Rida Herawati yang mendampingi kedatangan jenazah korban.
Rida menjelaskan setelah mendengar kabar tersebut, petugas Disnaker langsung melakukan penelusuran ke rumah korban. Hasilnya, ternyata korban berangkat tanpa melalui prosedur yang benar.
“Berangkatnya ilegal, tidak terdaftar di Disnaker. Dia berangkat sekitar 8 bulan yang lalu dan di Malaysia bekerja sebagai cleaning service,” tambahnya.
Hasil penyelidikan polisi Malaysia menemukan pelaku adalah Moh Jamroji (21), warga asal Jatisari, Kecamatan Jenggawah, Jember. Pelaku meninggal ditembak polisi Malaysia karena melawan petugas saat hendak diamankan.
Pihak keluarga mengungkapkan mereka masih melakukan video call dengan Windri sebelum dikabarkan meninggal dengan tragis. Korban sendiri terlibat dalam persoalan kisah asmara dan kehidupannya selama bekerja di Malaysia.
Jenazah Windri kini telah dimakamkan di tempat pemakaman umum di Dusun Babatan, Kecamatan Jenggawah, Jember. (*)