TEMUAN survei yang dilakukan Jakarta Research Center (JRC) menunjukkan approval rating Jokowi sangat tinggi hingga mencapai 82,3 persen.
Di antara yang menyatakan puas, sebanyak 11,3 persen merasa sangat puas dipimpin oleh Jokowi. Hanya ada 15,7 persen yang menyatakan tidak puas, termasuk 2,3 persen yang merasa tidak puas sama sekali, dan sisanya 2,0 persen menyatakan tidak tahu/tidak jawab.
Tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi juga tercatat naik sejak bulan September 2023 lalu, yang baru mencapai 77,0 persen. Kepuasan terus naik hingga menembus batas psikologis 80 persen pada Januari 2024 lalu, dan mencapai rekor pada Februari 2024.
Baca Juga:Aplikasi Zoom PHK Massal Ratusan Karyawan Atas Desakan InvestorBerikut Ini Tentang Kejanggalan Meninggalnya Dante, Anak Tamara Tyasmara-DJ Angger Dimas
Tingginya tingkat kepuasan publik juga menjadi afirmasi bahwa mayoritas publik cenderung mendukung keberlanjutan program Jokowi. Hal itu sejalan dengan tingginya elektabilitas Prabowo-Gibran yang mendaku sebagai pasangan capres-cawapres yang paling berkomitmen untuk melanjutkan legasi Jokowi.
“Tingginya tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi yang mencapai 82,3 persen membuktikan bahwa kegaduhan politik tidak mempengaruhi persepsi dan preferensi publik dalam keputusan memilih pada gelaran Pilpres,” kata Direktur Komunikasi JRC Alfian P di Jakarta pada Sabtu (3/2/2024).
Banyak dari pemilih pada pemilu kali ini merupakan generasi yang terlahir pasca-reformasi dan dibesarkan dalam situasi politik yang stabil.
“Pemilih muda lebih menginginkan perbaikan ekonomi, di mana Jokowi telah bekerja keras untuk meletakkan pondasinya,” tegas Alfian.
Kandidat yang dinilai paling konsisten dalam memajukan perekonomian berpeluang kuat untuk dipilih dan memenangkan Pilpres.
“Lebih-lebih sentimen perubahan, yang praktis hanya didukung minoritas publik yang merasa tidak puas terhadap kepemimpinan Jokowi,” pungkas Alfian.
Survei Jakarta Research Center (JRC) dilakukan pada 25-31 Januari 2024, secara tatap muka kepada 1200 responden mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. (*)