Sejalan dengan momen peluncuran mobil listrik pertama Range Rover yang semakin dekat, perusahaan tersebut mengatakan kendaraan itu sudah dinantikan 16.000 orang yang sudah masuk daftar antrean.
Melansir Electrek, Jumat (2/1), produsen mobil mengharapkan kendaraan listrik pertamanya menjadi sebuah Range Rover paling senyap dan paling halus yang pernah dibuat. Berdasarkan model bertenaga gas yang ada, Range Rover listrik tetap mempertahankan desain khas Inggris Raya dan kemampuan untuk dibawa ke mana saja.
Range Rover memastikan teknologi penarik, penjelajah, dan teknologi segala medan akan melampaui SUV listrik mewah lainnya. Sementara itu, elemen klasik Range Rover tetap ada termasuk kabin kelas atas, desain minimalis, dan kemampuan off-road dengan dukungan nol emisi.
Baca Juga:Tubuh Lebih Bongsor Harga Rp103 Juta, GMC Acadia Tawarkan Layar Infotainment BerbedaDesain Nyaris Sama, Skutik Jepang Kepung Vespa, Berapa Bandrolnya?
EV baru itu akan memiliki performa dan kemampuan segala medan yang serupa dengan Range Rover bertenaga V-8.
Range Rover menguji model baru ini dengan program paling ketat sejauh ini, termasuk suhu ekstrem, semua kondisi dan medan berkendara, dan mengarungi air hingga kedalaman 850 mm (33 inci). Dengan arsitektur 800V, Range Rover Electric akan menyertakan fitur pengisian cepat.
Model itu akan dibuat di pabriknya di Solihull, Inggris, bersama dengan PHEV Range Rover yang ringan dan jarak jauh. Kemudian, baterai dan unit penggerak listrik akan dirakit di pabrik Electric Propulsion Manufacturing JLR yang baru di Wolverhampton, Inggris.
Perusahaan mengumumkan prototipe listrik Range Rover sedang diuji di jalan umum sementara SUV listrik berukuran sedang dan prototipe Jaguar baru sedang dalam pengembangan.
Sebagai bagian dari identitas korporat baru, JLR dipisah menjadi sub-merek berbeda tahun lalu, termasuk Range Rover, Defender, Discovery, dan Jaguar. Di bawah strategi “Reimagine”, Jaguar akan beralih ke kendaraan listrik, sementara tiga merek lainnya masing-masing akan merilis model listrik hingga tahun 2030. (*)