KOMISI Pemilihan Umum (KPU) RI mengaku bahwa masih ada risiko kegandaan beberapa nama yang terdata dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Terkait hal ini, KPU akan melakukan pengoreksian jika terbukti ada pemilih ganda.
“Namanya kegiatan pemutakhiran daftar pemilih sudah dilakukan untuk menganalisis kegandaan. Yang namanya data jutaan itu, kalau kelewatan-kelewatan, ya, saya kira masih wajar,” kata Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari kepada awak media, Jumat, (2/2).
“Kalau nyatanya masih ada kegandaan, kami tidak menutup diri untuk dilakukan koreksi-koreksi supaya menghindari potensi-potensi digunakannya nama-nama itu oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” lanjutnya.
Baca Juga:82 Guru Besar 1.030 Mahasiswa, Dosen dan Alumni Teken Seruan Padjadjaran: Praktik Kuasa Melegitimasi Kepentingan Segelintir Elite2.579 Personel Gabungan Amankan Kampanye Ganjar-Mahfud Bareng 134 Ribu ‘Salam Metal’ di Gelora Bung Karno,
Hasyim memberikan contoh, KPU akan menggunakan mekanisme kontrol DPR dengan daftar hadir pemilih di tempat pemungutan suara (TPS) pada saat hari pencoblosan mendatang.
“Jadi nanti orang yang hadir mengisi daftar hadir dulu untuk memastikan bahwa yang hadir memang namanya ini sebagaimana yang ada di DPT,” ujarnya.
Masalah DPT ganda tersebut muncul setelah adanya Perkumpulan Indonesia untuk Buruh Migran Berdaulat (Migrant Care) telah melaporkan kasus ini sebanyak dua kali.
Diketahui, Di luar negeri, DPR Pemilu 2024 berjumlah sebanyak 1.750.474 orang, terdiri dari 751.260 pemilih laki-laki dan 999.214 pemilih perempuan.
Sebelumnya, Migrant Care menemukan pemilih ganda dalam daftar pemilih tetap luar negeri (DPTLN) New York, Amerika Serikat.
Temuan tersebut dilaporkan ke Badan Pengawas Umum (Bawaslu) RI, Jumat, 26/1/2024 beberapa waktu lalu dan telah tercatat dalam laporan nomor 03/LP/PL/RI/00.00/1/2024.
Terdapat 374 pemilih ganda dalam DPT New York dan diperkirakan, jumlah tersebut bisa lebih besar jika didalami lebih lanjut.
Baca Juga:Helmut Hermawan Ajukan Praperadilan Usai Eddy Hiariej Dimenangkan Hakim PN Jakarta SelatanPoros Transisi Indonesia Desak Jokowi Ungkap Rekam Medis Kesehatan Mental, Berikut Isi Surat Terbuka Anggota DPD RI
Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja mengatakan pada saat ini Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) LN New York sedang menelusuri dugaan tersebut dan berkoordinasi dengan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) New York. (*)