Ahok tampak mengabadikan foto Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri bersama dengan pendukung. Ahok sempat menghampiri Megawati di bangku VIP Barat. Ahok yang tengah duduk di samping Mega terlihat bangkit dari kursinya saat seorang berkaus merah menghampiri untuk berfoto dengan Presiden ke-5 RI itu.
Ahok kemudian mengabadikan momen itu menggunakan handphone pendukung. Megawati terlihat tersenyum sambil menunjukan buku yang dipegang, ia juga memperlihatkan salam metal.
Usai pendokumentasian, Ahok kembali ke tempat duduknya di sisi kanan VIP.
Baca Juga:Tatanan hukum dan Demokrasi Indonesia Jelang Pemilu 2024 Rusak, Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik Serukan Pemilu Berkualitas, Bermartabat dan JurdilSri Sultan Hamengku Buwono X Respons Sejumlah Kampus Kritik Jokowi: Ya Nggak Apa-apa, wong itu Urusan Akademis
Selepas kampanye akbar Hajatan Rakyat Konser Salam Metal di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (3/2), alon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyatakan, menteri-menteri dari PDI Perjuangan solid mendukung dirinya dan Mahfud MD pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Kalau menteri dari PDI Perjuangan tidak sudah diragukan, pasti dia support saya, tidak mungkin tidak dan hari ini dia tunjukkan,” kata Ganjar.
Ia menekankan bahwa kehadiran para menteri itu bukan karena acara kampanye digelar hari libur. Menurut dia, sikap itu menunjukkan bahwa para menteri punya etika dalam menjalankan tugasnya di pemerintahan. “Ini harinya hari libur, inilah yang kita sebut sebagai etika di dalam pemerintahan,” ujar mantan Gubernur Jawa Tengah.
Sementara itu, lanjut Ganjar, momen mundurnya calon wakil presiden Mahfud MD dari posisi menteri koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan (menko polhukam) di Kabinet Indonesia Maju juga merupakan wujud etika.
Begitu pula terhadap Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang mundur dari jabatan komisaris utama PT Pertamina (Persero) karena ingin memberikan dukungan politik bagi pasangan calon Ganjar-Mahfud.
“Dan etika kita mau berpihak agar bisa netral dan tidak terpengaruh oleh segala sesuatu yang berkaitan potensi melanggar ketentuan, maka pada saat itu mundur, itu sebuah etika,” tambah Ganjar.
Menurut mantan gubernur Jawa Tengah itu, hal tersebut juga pernah dilakukan oleh kader PDI Perjuangan.
Baca Juga:Deklarasi ‘Tandingan’ 17 Alumni dan Akademisi Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta se-Indonesia Sebut Proses Pemilu DemokratisSambangi Cirebon, Ridwan Kamil Target 60 Persen Suara untuk Prabowo-Gibran di Jawa Barat
“Dan mudah-mudahan, ini bagian dari contoh agar kita tidak ada conflict of interest (konflik kepentingan),” tambahnya.
Hal itu justru memberikan contoh baik, karena saat ini akademisi hingga masyarakat sipil ikut bersuara.