7 Seruan Padjadjaran, Ketua BEM Unpad: Ini Sebuah Tanda Bahaya

7 Seruan Padjadjaran, Ketua BEM Unpad: Ini Sebuah Tanda Bahaya
Ketua BEM Kema Unpad, Fawwaz Ihza Mahenda, dan mahasiswa Unpad.
0 Komentar

BEM Unpad membacakan pernyataan sikap di depan gedung Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, 3 Februari 2024. Sivitas akademika Unpad menyatakan sikap Seruan Padjadjaran yang menyoroti masalah hukum, etika berpolitik, dan sikap pemerintah jelang Pemilu 2024. Seruan Padjadjaran ditandatangani 82 guru besar, 1.030 dosen dan alumni, dengan dukungan mahasiswa dan Badan Eksekutif Mahasiswa Unpad.

Haikal mengklaim, mahasiswa siap turun ke jalan. “Jika dosen-dosen dan guru besar kami sudah mengatakan ini darurat, maka kami seluruh mahasiswa akan turun ke jalan jika diperlukan oleh bangsa ini. Ini sudah menjadi tanda tidak bisa lagi diam di kelas, duduk manis melihat kondisi bangsa ini jika guru-guru kami sudah bersuara,” kata dia.

Alamsyah, salah satu perwakilan alumni Unpad yang hadir dalam pembacaan Seruan Padjadjaran tersebut mengatakan, seruan moral tersebut tidak terkait dengan dukung mendukung dalam kontestasi pemilu.

Baca Juga:Konser Salam Metal Ada Mading ‘Kami Titip Indonesia ke Pundakmu’ Pesan Usut Kasus Penculikan Aktivis 1998Ada Mark Up Anggaran Mamin Reses Anggota DPRD Purwakarta Masa Sidang II 2024?

“Ini bukan urusan dukung mendukung, oleh karena itu kami berharap pada pihak-pihak yang sedang mengemban jabatan politik tertentu agar tidak menyatakan sebagai sebuah orkestrasi untuk elektabilitas. Semata-mata apa yang disampaikan oleh para guru bedsar yang kami hormati tidak ada kepentingan politik dan semata-mata untuk keselamatan bangsa ke depan,” kata dia.

Guru Besar Ilmu Hukum Tata Negara Unpad, Susi Dwi Harijanti mengatakan, seruan tersebut dirumuskan bersama-sama. “Ini merupakan buah pikiran dari beberapa guru besar. Yang kemudian meneguhkan hati kami para guru besar adalah para pimpinan ada di belakang kami, Prof. Ganjar, rektor juga ada di belakang kita,” katanya.

Susi mengatakan, naskah Seruan Padjadjaran terus mengalami revisi sejak disusun kemarin, Kamis, 2 Februari 2023. Naskah yang dibacakan merupakan versi final. “Kami ingin memberikan kesempatan pada guru besar dan yang lain memberikan masukan-masukan termasuk Bu Rektor itu memberikan masukan, kemudian guru besar. Makanya pukul 7 pagi tadi masih direvisi, dan ini yang tadi dibacakan adalah final dari semuanya,” kata dia.

Susi mengatakan, sejak semalam juga di edarkan tanda tangan online untuk dukungan seruan tersebut. Hingga pukul 8 pagi diklaimnya sudan terkumpul tanda tangan dukungan Seruan Padjajajran dari guru besar, dosen, mahasiswa, dan alumni.

0 Komentar