PRESIDEN Brazil Luiz Inacio Lula da Silva memecat seorang pejabat tinggi di badan intelijen negara itu di tengah-tengah investigasi mengenai dugaan mata-mata ilegal yang melibatkan putra mantan Presiden Jair Bolsonaro.
Pemecatan Alessandro Moretti sebagai wakil direktur badan yang singkatannya dalam bahasa Portugis adalah ABIN itu dilakukan sehari setelah polisi menggeledah properti yang terkait dengan Carlos Bolsonaro, seorang anggota dewan kota Rio de Janeiro.
Hakim Mahkamah Agung Alexandre de Moraes mengeluarkan surat perintah penggeledahan rumah dan kantor Carlos Bolsonaro atas dasar tuduhan polisi federal mengenai eksistensi kelompok di dalam ABIN yang memata-matai lawan-lawan Jair Bolsonaro selama empat tahun jabatannya sebagai presiden, yang berakhir pada tahun 2022.
Baca Juga:Gibran Hemat Bicara Terkait Gugatan Pemenang Uji Materi MK Soal Syarat Batas Usia Capres-Cawapres, Almas TsaqibbirruIISD Sebut Amanah UU Komsumsi Rokok Mesti Ditekan, YLKI: Pengendalian Tembakau di Indonesia Terbilang Lemah
Para investigator menduga Alexandre Ramagem, yang memimpin ABIN di bawah pemerintahan Bolsonaro, menggunakan perangkat lunak yang dikenal sebagai FirstMile yang dikembangkan oleh perusahaan Israel untuk memantau para politisi dan tokoh-tokoh masyarakat. Polisi menggeledah kantor dan rumah Ramagem pekan lalu. (*)