“Membaca kebutuhan dan manuver Jokowi saat ini, besar kemungkinan Jokowi akan menunjuk pengganti Mahfud dari kalangan politisi, sekurangnya dari lingkaran pro Prabowo-Gibran, bisa saja Jokowi hanya menggeser, misalnya menunjuk Tito Karnavian, atau Hadi Tjahjanto, lalu mencari tokoh menggantikan Tito atau Hadi,” kata Dedi.
Dedi juga tidak menutup peluang Jokowi akan mengambil opsi menkopolhukam ad-interim bila tidak ada tokoh menjanjikan. Namun demikian, Dedi melihat Jokowi cukup banyak punya orang loyal kepada dirinya seperti Yusril Ihza Mahendra, di luar nama Hadi dan Tito.
Dalam kacamata Dedi, Jokowi jarang menentukan menteri berdasarkan latar belakang. Ia yakin, pemilihan kali ini akan lebih menggunakan pendekatan personal daripada profesional.
Baca Juga:Sederet Pernyataan Mahfud MD Mundur Sebagai Menko Polhukam, Jokowi: Sore Mungkin KetemuDPR Pertimbangkan Netralitas Kades hingga Putuskan Revisi UU Desa Dibahas Saat Situasi Politik Tidak Memanas
“Jokowi sejauh ini tidak punya ciri menentukan menteri berdasarkan latar belakang, ia menunjuk Raja Juli Antoni, Budi Arie, Nadiem Makarim, atau Ida Fauziah bukan karena latar, terbukti mereka masuk jajaran anggota kabinet yang tidak dipercaya publik. Untuk itu, Jokowi akan tunjuk kalangan tokoh yang punya kedekatan personal,” kata Dedi.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan dalam melakukan pergantian posisi Menko Polhukam yang resmi ditinggalkan Mahfud MD, Presiden Joko Widodo memiliki tiga skema.
“Ada tiga skema yang biasa Jokowi lakukan, mengganti langsung tokoh baru untuk posisi kekosongan menteri, menggeser di antara anggota kabinet, dan menunjuk menteri ad interim,” kata Dedi.
Menurutnya, peluang tokoh baru yang muncul bisa saja dari kalangan terdekat Jokowi, dan pastinya tokoh pedukung pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Sejauh ini, Dedi melihat ada tiga tokoh baru yang berpeluang menempati kursi Menko Polhukam.
“Tentu saja tokoh yang konfirmasi dukungan pada Prabowo tinggi, misalnya Yusril Ihza Mahendra yang saat ini ada di kubu mereka, Agus Harimurti Yudoyono juga berpeluang, Anies Matta pun sama,” kata Dedi.
Selain itu, kata Dedi, skema lain dengan menggeser menteri lain untuk masuk ke dalam posisi Mahfud MD.
Baca Juga:Dulu Almas Tsaqibbirru Jadi Pembela Kini Gugat Gibran Rakabuming Raka, Ono Opo?KPK Panggil Anggota DPR Ribka Tjiptaning Terkait Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI di Kemnaker
“Atau menggeser anggota kabinet seperti Tito Karnavian dan Hadi Tjahjanto juga mungkin, dua nama ini layak mengisi kekosongan Menko Polhukam. Tito bahkan sejauh ini paling menonjol dari sisi loyalitas pada Jokowi,” kata Dedi.