CAWAPRES nomor urut 3, Muhammad Mahfud MD, resmi mengumumkan kepastian mundur dari kursi menkopolhukam. Mahfud memastikan dirinya telah meminta jadwal bertemu Jokowi untuk menyerahkan surat pengunduran dirinya.
“Surat ini akan disampaikan begitu saya mendapat jadwal dengan presiden, tapi saya bawa terus memang surat ini,” kata Mahfud dalam siaran langsung di akun media sosial resminya, Rabu (31/1).
Mahfud menekankan upaya mundur dengan bertemu langsung dengan presiden tidak lepas dari momen saat dilantik sebagai menkopolhukam dengan penuh etika.
Baca Juga:Pabrik Bertumbangan PHK Berlanjut, Sektor Manufaktur Jumlah Pekerja Meningkat, Apa Kata Menaker?Dewan Pers Pastikan Tidak Ada Debat Capres-Cawapres Saat Deklarasi Kemerdekaan Pers, 3 Pernyataan Bakal Diteken Para Paslon
“Kami sekali lagi harus bersikap tidak boleh tinggal pelanggang colong pelayu karena itu tadi, etika. Etika itu adalah ekspresi dari moral kita. Etika itu adalah ekspresi dari kejujuran. Etika itu ekspresi dari penghayatan keagamaan, kesantunan budaya. Oleh karena itulah etika,” ucap Mahfud.
Mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu mengaku sudah menjalankan tugas sebagai menkopolhukam secara baik selama 4,5 tahun terakhir. Ia juga sudah berkemas dan melepas semua fasilitas saat mundur dari jabatan menkopolhukam.
“Saya juga telah mengemas seluruh barang pribadi, dan telah siap keluar dari rumah dinas dan melepaskan seluruh fasilitas negara,” ungkap Mahfud.
Mahfud juga mengatakan, keputusan mundur dilakukan setelah berbicara dengan partai koalisi dan tim pemenangan. Langkah mundur, kata Mahfud, direspons positif partai koalisi dan TPN. Ia mengaku upaya mundur sebagai bentuk menjaga muruah demokrasi dijalankan dengan benar demi mencegah konflik kepentingan dan intervensi politik.
“Saya sangat menghindari konflik kepentingan dan intervensi politik,” kata Mahfud. (*)