AKSI unjuk rasa Asosiasi Pemerintah Desa seluruh Indonesia (Apdesi) di depan gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu (31/1/2023) berakhir ricuh.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto menyampaikan, massa membakar ban hingga melempar batu.
“Penyampaian pendapat di DPR yang sedikit diwarnai pengrusakan sebagian kecil dari pagar DPR luar,” ujar Karyoto kepada wartawan.
Baca Juga:Petisi Bulaksumur, Profesor Koentjoro: Jokowi Sebagai Alumni Semestinya Pegang Jati Diri UGMPolda Papua: Ada Indikasi Kelompok Kriminal Bersenjata Egianus Kogoya akan Sandera Istri Phillip Mehrtens
Selain itu, sambung Karyoto, beton pagar DPR juga dirusak. Dia menyebut, massa memecah beton menggunakan alat yang terbuat dari besi.
Beton yang dipecah tersebut kemudian dipakai untuk melempari polisi. “Beberapa beton ini dipecah pakai alat pemukul besi kemudian untuk memukul polisi dan kami tidak membalas. Kami hanya mengimbau terus untuk tidak anarkis dan sambil bertahan menyemprotkan air,” ungkapnya.
Karyoto melanjutkan, tak ada anggota kepolisian yang menjadi korban pelemparan tersebut. Namun dia bakal menyelidiki para pelakunya.
“Ya pasti kita punya dokumentasi, tetapi kan pelan-pelan ya, kita melihat untuk pembelajarannya juga harusnya pamong praja ya. Pamong praja secara politik dia adalah pemimpin yang paling dasar di wilayah seluruh republik Indonesia. Jangan memperlihatkan perilaku-perilaku seperti itu,” bebernya. (*)