Perusahaan, imbuh dia, sudah berusaha bertahan.
“Tapi memang tahun ini rata-rata berat bagi perusahaan. Saat ini saja, pabrik garmen skala besar yang masih sisa dan bertahan di Purwakarta sudah tinggal sedikit,” ungkap Didi.
Sementara itu, kata dia, untuk membantu pekerja korban PHK, pemerintah daerah hanya bisa membantu untuk memberikan fasilitas pelatihan untuk bisa berwirausaha.
“Kita juga bantu teman-teman korban PHK ini untuk bisa klaim JKP (Jaminan Kehilangan Perkerjaan),” pungkasnya.
Baca Juga:Dewan Pers Pastikan Tidak Ada Debat Capres-Cawapres Saat Deklarasi Kemerdekaan Pers, 3 Pernyataan Bakal Diteken Para Paslon3 Sastrawan Jawa, Sunda dan Bali Jadi Pemenang Ajang Hadiah Sastra Rancage 2024
Berita buruk dari industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Tanah Air masih terus berlanjut. Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) sepertinya belum akan berhenti, baik akibat serbuan produk impor yang menggerogoti pasar domestik, maupun dipicu perlambatan ekonomi di pasar-pasar tujuan ekspor utama yang menyebabkan anjloknya permintaan.
2 pabrik TPT di Kota Semarang dilaporkan melakukan PHK terhadap ribuan pekerjanya. Dengan begitu, tercatat ada 10 pabrik yang melakukan PHK tahun 2023 ini, menyebabkan total lebih 12.000 karyawan kehilangan pekerjaannya tahun ini. Angka ini hanya mencatat PHK yang dilakukan pabrik beranggotakan serikat pekerja tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN).
“Saat ini sedang ada proses PHK ratusan pekerja pabrik benang dan kain di Kota Semarang. Dia memasok kain dan benang untuk perusahaan garmen yang juga satu grupnya. Perusahaan ini memang sudah melakukan PHK yang berlanjut sampai saat ini terus berjalan. Jadi belum ada angka pastinya,” kata Presiden KSPN Ristadi.
“Lalu ada perusahaan garmen lagi di Kota Semarang juga. Sedang proses negosiasi besaran pesangon. Sekitar 5.000-an pekerja di-PHK,” tambahnya.
Sebelumnya,KSPN mencatat, ada pabrik tekstil dan produk tekstil (TPT) di Jawa Barat dikabarkan tutup pada 2 November 2023 lalu. Sehingga, per November 2023 lalu, jumlah karyawan yang jadi korban PHK di industri TPT nasional sejak awal 2023 menjadi 7.200-an orang oleh 8 perusahaan.
“Ini adalah PHK yang terjadi di bulan Desember ini. Sehingga tahun ini ada 10 perusahaan yang melakukan PHK lebih 12.000 orang pekerja,” katanya.
“Namun, kalau ditotal sejak tahun 2022 sampai awal tahun 2023, jumlah PHK di pabrik-pabrik tempat anggota KSPN sudah mencapai 56.976 orang. Ini total 36 perusahaan di Semarang, Pekalongan, Sukoharjo, Magelang, Demak, Karanganyar, provinsi Jawa Barat, dan provinsi Banten. PHK terjadi di pabrik tekstil, garmen, ekspedisi, kulit, mebel, ritel, sepatu, dan sparepart,” tukasnya.