“Hari ini Ibu Atikoh memberikan seminar kepada anak yang wanita, perempuan tentang kesehatan anak perempuan. Saya rasa itu bagus sekali karena mereka perlu belajar tentunya terkait kesehatan. Hidup terus sehat. Sehat fisiknya, sehat mentalnya dan sehat rohaninya. Jadi tiga-tiganya harus sehat,” kata Hary Tanoe.
Puskestren yang dipersembahkan oleh Dewan Pengarah Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud sekaligus Ketua Umum DPP Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo tersebut dilengkapi dengan fasilitas kesehatan yang sangat lengkap, bisa diandalkan dan Puskestren tersebut nantinya akan menjadi seprti klinik berjalan. Tempat kesehatan yang dapat diakses oleh masyarakat.
“Warga pesantren harus sehat fisiknya, sehat mentalnya, dan sehat rohaninya. Harapan saya ini akan bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Cirebon, khususnya di Pondok Pesantren Kempek,” kata Hary usai peresmian Pusat Kesehatan Pesantren (Puskestren) di kawasan Ponpes KHAS Kempek di Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Selasa (30/1).
Baca Juga:ICW: 7 Persoalan Disinyalir Jadi Faktor Melemahnya Indeks Persepsi KorupsiTPN Ganjar-Mahfud Laporkan Sejumlah Temuan Soal Kasus Aiman Witjaksono ke Ombudsman RI
Berikutnya, Hary Tanoe beserta rombongan, dan terlihat Siti Atikoh Suprianti bersama Ketum DPP Kartini Perindo Liliana Tanoesoedibjo, Kiai Ponpes Buntet KH Moh Farid NZ, dan caleg nomor urut 2 Partai Perindo untuk DPR dari dapil 8 Jabar meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Indramayu Dean Herdesviana rehat makan siang di rumah makan Saung Tepi Sawah Jaka Samudra, Mertapada Wetan, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.
Tak berselang lama, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Pondok Pesantren Buntet, Mertapada Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, untuk meresmikan Pusat Kesehatan Pesantren (Puskestren). Siti Atikoh turut hadir meresmikan Puskestren yang masih di kawasan Ponpes KHAS, bersama anggota Dewan Pengarah TPN Ganjar-Mahfud, Hary Tanoesoedibjo.
Alumni Universitas Tokyo dan Universitas Gadjah Mada itu diterima pimpinan Ponpes Al Khiyaroh Buntet, KH Farid NZ, dan Ketua Umum Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Pondok Pesantren Buntet Pesantren KH Salman Al-Farisi. Sejumlah kiai sepuh tampak hadir.
Menurut paparan Hary Tanoe, Puskestren yang didominasi warna putih dan biru itu mengusung konsep fasilitas mobile yang bisa dipindah-pindah lantaran berbasis kontainer yang mobilitasnya lebih tinggi dibandingkan dengan bangunan permanen yang menggunakan material dari tembok.