Gibran Rakabuming Raka vs Tom Lembong Soal Baterai LFP, Prospek Bisnisnya Diincar Luhut Binsar Pandjaitan

Gibran Rakabuming Raka vs Tom Lembong Soal Baterai LFP, Prospek Bisnisnya Diincar Luhut Binsar Pandjaitan
Blade Battery pada sebuah model mobil listrik dipamerkan di kantor pusat BYD di Shenzhen, Cina, Rabu, 20 Desember 2023. (IST)
0 Komentar

SUDAH  7 hari sejak Debat Cawapres berlangsung, lithium ferro phosphate atau baterai LFP masih menjadi perbincangan hangat. Salah satu penyebabnya, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa Indonesia akan bekerja sama dengan China untuk mengembangkan LFP.

Saat debat tersebut, cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka menyinggung cawapres 01 Muhaimin Iskandar soal sikap antinikel, karena tim suksesnya kerap menyebut soal baterai LFP. Gibran bahkan menyebut nama Tom Lembong, yang pernah menyatakan bahwa mobil listrik Tesla di China tidak lagi menggunakan baterai berbahan nikel.

“LFP itu adalah alternatif dari nikel, intinya ada negara yang tidak mau pakai nikel. Itu Gus yang saya maksud, apakah Gus Muhaimin antinikel seperti Pak Tom Lembong?” ujar Gibran dalam debat cawapres, Minggu (21/1).

Baca Juga:Strategi Politik Jokowi Sambangi Ketua Umum Partai Politik dan Blusukan di Kandang BantengCaleg Kabupaten Cirebon Sukarno Siap Perjuangkan Hak-hak Masyarakat

Usut punya usut, Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong selaku Co-Captain Timnas AMIN, turut ‘diseret’ oleh Gibran karena paparannya dalam sebuah siniar atau podcast Total Politik yang tayang pada Kamis (11/1). Kala itu, Tom menyatakan harga nikel sudah turun sekitar 30% dalam setahun terakhir.

Dia juga menjelaskan bahwa pada tahun depan akan terjadi surplus stok nikel dunia dan menjadi yang terbesar sepanjang sejarah. Salah satu faktor pendorongnya adalah keputusan Indonesia membangun banyak smelter nikel sehingga membanjiri pasokan global.

Pasokan itu tidak terserap sepenuhnya, di antaranya karena baterai untuk kendaraan listrik tidak semuanya menggunakan nikel, berkat masifnya pengembangan baterai LFP. Tom Lembong menyebut bahwa 100% mobil Tesla yang dibuat di China sudah tidak menggunakan nikel.

“Jadi 100% mobil Tesla yang dibuat di Tiongkok menggunakan baterai yang mengandung 0% nikel dan 0% kobalt. Jadi, baterainya namanya LFP,” ujar Tom, dikutip dari siniar tersebut.

Setelah namanya disinggung dalam debat, Tom Lembong dan LFP menjadi perbincangan hangat. Video-video lama Tom Lembong selaku Kepala BKPM saat membantu Jokowi, maupun berbagai penjelasan dan fakta mengenai baterai LFP menjadi bahan diskusi publik.

Tidak lama berselang, Tom Lembong seolah ‘dikeroyok’ oleh sejumlah pejabat yang terafiliasi dengan Gibran. Misalnya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyindir mantan investasi yang hanya mampu pidato tetapi lemah dalam eksekusi.

0 Komentar