TOYOTA Motor Corporation (TMC) di Jepang mengumumkan bahwa ada laporan dari komite investigasi terkait potensi penyimpangan peraturan sertifikasi. Setelah skandal Daihatsu terungkap, kini diduga ada penyimpangan prosedur terkait pengujian mesin diesel Toyota.
Toyota Industries Corporation (TICO) ditugaskan oleh TMC untuk mengembangkan mesin diesel di beberapa mobil Toyota. Ditemukan terdapat kejanggalan dalam pengujian mesin diesel itu.
“Penyelidikan menemukan bahwa kejanggalan terjadi selama pengujian output horsepower untuk sertifikasi tiga model mesin diesel untuk mobil yang ditugaskan Toyota ke TICO. Selama pengujian sertifikasi, kinerja output horsepower mesin diukur menggunakan ECU dengan perangkat lunak yang berbeda dari yang digunakan untuk produksi massal sehingga hasilnya dapat diukur untuk membuat nilai tampak lebih halus dengan variasi yang lebih sedikit,” tulis Toyota dalam siaran pers terbarunya, Senin (29/1)
Baca Juga:Tragedi G30S/PKI Diangkat Film Berjudul Kupu Kupu Kertas, Denny Siregar: Kisah Cinta di Tengah Konflik BerdarahMenguliti Dimensity 8300-Ultra di Balik Ekstremnya POCO X6 Pro 5G
Setidaknya 10 model kendaraan menggunakan mesin yang terkena dampak ini. Salah satunya adalah mesin 1GD yang terpasang di Toyota Fortuner. Dalam siaran pers itu disebutkan bahwa mesin 1GD pada Fortuner yang diproduksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) termasuk yang terdampak.
“Kami telah memverifikasi ulang produk produksi massal yang diproduksi di pabrik dan memastikan bahwa mesin dan kendaraan yang terkena dampak memenuhi standar output kinerja mesin. Oleh karena itu, tidak perlu menghentikan penggunaan mesin atau kendaraan yang terkena dampak. Namun, kami meminta maaf sebesar-besarnya kepada pelanggan kami yang telah lama mendukung kendaraan yang terkena dampak dan menunggu, serta kepada seluruh pemangku kepentingan lainnya atas ketidaknyamanan dan kekhawatiran signifikan yang ditimbulkan,” sebut Toyota.
Atas pengumuman kasus baru ini, PT TMMIN buka suara. Menurut Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam, kasus ini tidak berhubungan dengan mobil yang ada di Indonesia.
“Sehubungan dengan informasi mengenai kekurangtepatan prosedur sertifikasi 3 mesin model Toyota oleh Toyota Industries Corporation yang diumumkan pada tanggal 29 Januari 2024, kami menyampaikan bahwa isu ini tidak berdampak pada model-model kendaraan Toyota di Indonesia,” kata Bob kepada detikOto, Senin (29/1/2024).
“Isu ini berkaitan dengan prosedur sertifikasi di beberapa negara selain Indonesia dan tidak berkaitan maupun mempengaruhi kinerja horsepower, torsi, maupun kinerja mesin lainnya. Isu ini juga tidak berkaitan maupun mempengaruhi keamanan kendaraan serta besaran emisi yang dihasilkan kendaraan,” sambungnya.