PADA Januari 2024, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis laporan dalam Pandangan Iklim Tahun 2024. Laporan itu mengungkapkan suhu permukaan atau cuaca diprediksi menjadi lebih hangat dibanding normal sehingga masyarakat harus mewaspadai cuaca panas ekstrem yang mungkin terjadi di 2024.
Untuk itu, spesialis penyakit dalam konsultan alergi imunologi klinik di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, Sukamto Koesnoe, memberi sejumlah tips menghadapi cuaca panas ekstrem di 2024.
“Dalam cuaca ekstrem yang lebih panas, beberapa penyakit atau gangguan kesehatan yang dapat terjadi termasuk heat stroke, dehidrasi, heat exhaustion, heat cramps, dan eksaserbasi atau kekambuhan kondisi medis yang sudah ada, seperti penyakit jantung, gangguan pernapasan, dan penyakit kulit,” kata Sukamto.
Baca Juga:KPK Duga Adanya Pemotongan dan Penerimaan dari Dana Insentif untuk Kebutuhan Kepala BPPD dan Bupati SidoarjoKakak Ipar hingga Aspri Bupati Sidoarjo Ikut Terjaring, SW Mampu Kumpulkan Potongan dan Penerimaan Dana Insentif dari ASN Sekitar Rp2,7 Miliar
Menurutnya, gangguan kesehatan akibat cuaca ekstrem juga dapat terjadi pada yang rentan stres serta menyebabkan penyakit yang sudah diderita kambuh, seperti gangguan jiwa berat hingga penyakit autoimun. Karena itu, dokter lulusan Universitas Indonesia ini memberi sejumlah kiat untuk menghadapi cuaca ekstrem yang akan datang.
Pertama, gunakan tabir surya, pakaian panjang, topi, atau payung untuk melindungi diri dari paparan sinar matahari secara langsung. Kedua, perbanyak minum air untuk menjaga hidrasi tubuh dan hindari aktivitas di luar ruangan pada saat suhu paling panas. Ketiga, hindari minum minuman beralkohol dan berkafein yang dapat menyebabkan dehidrasi.
Terakhir, carilah tempat yang sejuk atau ber-AC untuk menghindari panas yang berlebihan. Namun jika mengalami gangguan kesehatan yang disebabkan cuaca panas seperti heat stroke, ada sejumlah langkah pertolongan pertama yang dapat dilakukan, yakni memindahkan orang tersebut ke tempat yang sejuk dan melonggarkan pakaian orang tersebut jika terlalu ketat.
“Berikan minuman dingin jika orang tersebut sadar dan mampu minum. Panggil bantuan medis segera,” imbau Sukamto.
Hindari olahraga berat
Saat kondisi cuaca panas ekstrem, ia menyarankan untuk menghindari olahraga yang terlalu intens atau berat. Yang lebih disarankan adalah olahraga dalam ruangan, seperti berenang, yoga, atau berjalan di treadmill. Jika ingin melakukan olahraga di luar ruangan, dia menyarankan untuk melakukannya pada pagi atau sore hari ketika suhu udara lebih rendah.