PUTRA Presiden pertama Republik Indonesia, Muhammad Guntur Soekarnoputra mengatakan bahwa saat ini tim pemenangan fokus terlebih dahulu terhadap pemenangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Adapun persoalan Joko Widodo (Jokowi) setelah masa kepemimpinannya habis, lebih baik dibahas nanti.
“Kalau itu (menang Pilpres 2024) sudah tercapai, kekuasaan dan hak preroregratif ada di Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Baru yang lain kalau kita apa-apain gampang, termasuk Jokowi tuh mau kita apain, kita nantilah,” ujar Guntur di Rumah Aspirasi Relawan, Jakarta, Senin (29/1/2024).
Saat ini, pemenangan Ganjar-Mahfud harus diprioritaskan jelang Pilpres 2024. Hal tersebut juga sesuai dengan ajaran Soekarno, yakni mendahulukan yang tidak bisa ditunda.
Baca Juga:Polisi Dalami Motif Penyerangan di Koperasi Arjawinangun Kabupaten Cirebon, 4 Orang TerlukaKasus Penembakan WNA asal Turki di Bali 3 Anggota Geng Meksiko Ditangkap, Usut Kepemilikan Senpi
“Kita harus ambek paramaarta yang artinya kita dahulukan semua hal-hal yang sudah tidak dapat ditunda dan menunda semua hal yang masih bisa kita tunda,” ujar Guntur.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto meminta seluruh elemen pendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Ia pun menyampaikan tiga pesan Ganjar kepada partai politik pengusung, relawan, dan para pendukungnya.
Pesan pertama Ganjar adalah untuk turun dan bergerak bersama rakyat. Sebab, pencoblosan pada 14 Februari 2024 tinggal 16 hari lagi. “Kedua, siapkan saksi pemilu dengan sebaik-baiknya, jangan biarkan suara kita dicolong, jangan biarkan suara Ganjar-Mahfud dicuri. Kami minta bantuan PDI Perjuangan, Perindo, Hanura, PPP untuk didukung,” ujar Hasto lewat keterangannya, Senin (29/1/2024).
“Tiga, ajari rakyat mencoblos yang baik, yaitu nomor satu dibuka saja, nomor dua dilihat, nomor tiga dicoblos, coblos rambut putih,” sambungnya.
Kekuatan Ganjar-Mahfud disebutnya terletak pada kekuatan rakyat. Apalagi pasangan calon nomor urut 3 itu tidak pernah terlibat hukum, tak melanggar etika, dan berasal dari keluarga yang baik-baik saja.
“Saat ini yang terpenting datangi rakyat, jangan melihat hasil survei karena sudah dimanipulasi. Lihat saja sentimen positif kepemimpinan paslon 03 yang paling tinggi,” ujar Hasto. (*)