Woodward kembali membuka komunikasi dengan seseorang yang bekerja di Gedung Putih. Dia berjanji tak akan membuka identitas narasumber anonim itu. Tujuannya bukan untuk mencari kutipan, tapi rekan diskusi yang intens untuk menambah perspektif. Istilah lain untuk sumber macam itu adalah whistle blower.
Jauh sebelum Watergate, Woodward dan narasumbernya itu menghabiskan banyak malam berbincang tentang Washington, pemerintah, dan kekuasaan. Seorang redaktur The Post menamai sumber anonim itu sebagai “Deep Throat”. Julukan itu diambil dari judul film porno populer yang disutradarai Gerard Damiano.
“Saya tidak suka koran,” kata Deep Throat datar.
Dia membenci berita yang dangkal. Dia memiliki akses ke informasi dari Gedung Putih, Pengadilan, FBI, dan Komite untuk Pemilihan Ulang Presiden Nixon. Woodward menganggapnya sebagai guru yang tak sok tahu tapi memihak pada kebenaran.
Baca Juga:Ungkap Alasan Calonkan Anies Baswedan, Surya Paloh: Ada yang Mau Merusak Demokrasi di IndonesiaMantan KSAD Dudung Abdurachman: Jadi kalau Pak Dudung melu Pak Prabowo, melu kabeh
Deep Throat memiliki sifat khas paranoid. Ia tak mau dihubungi via telepon atau dengan cara yang bisa diketahui orang lain. Dia menyarankan agar Woodward membuka tirai di apartemennya sebagai sinyal ingin bertemu dengannya. Woodward lebih sepakat memberikan kode pot bunga yang ditanami bendera merah yang ditaruh di balkon apartemen. Itu tandanya jam 2 pagi dia berharap bertemu Deep Throat di basement yang menjadi tempat parkir mobil.
Tapi jika Deep Throat yang menginginkan sebuah pertemuan, ada prosedur yang berbeda. Dia akan melingkari nomor halaman koran New York Times langganan Woodward. Tanda itu adalah kode jam pertemuan.
Dari Deep Throat didapat kabar bahwa dana untuk operasi spionase Skandal Watergate dikendalikan oleh beberapa asisten utama John N. Mitchell. Dana itu sebesar lebih dari 25 ribu dolar yang dialokasikan untuk proyek-proyek politik yang sensitif.
Saran Deep Throat adalah “Follow the money”. Cari tahu transaksi keuangan tim pemenangan Nixon dari mana dan berapa jumlahnya.
Ada pencucian uang melalui rekening bank di Kanada yang dilakukan John N Mitchel. Bradlee pun meminta Bernstein melakukan konfirmasi ke narasumbernya. Bernstein menghubungi John N. Mitchel. Bernstein langsung menuding: John N Mitchel mengontrol dana rahasia untuk menyadap Partai Demokrat saat menjabat Jaksa Agung Amerika Serikat. Tentu tudingan itu segera dibantah sekaligus membuat berita menjadi berimbang.