Polemik Pelantikan KPPS Bantul
Tak hanya di Sleman, anggota KPPS di Bantul juga kecewa dengan sajian konsumsi pelantikan tersebut. Ketua KPU Kabupaten Bantul Joko Santosa telah memanggil vendor selaku penyedia konsumsi untuk pelantikan KPPS itu.
Namun, yang diklarifikasi KPU Bantul kepada vendor bukan soal lauk nasi kotak yang viral di media sosial. Melainkan, soal kelalaian vendor yang terlambat mengantar konsumsi pelantikan KPPS di Kecamatan Pleret dan Banguntapan. “Jadi acara sudah selesai, anggota KPPS sudah pulang, makanan baru datang,” kata Joko.
Klaim KPU Bantul
Konsumsi pelantikan KPPS yang tidak memenuhi standar, Joko mengatakan hal itu terjadi di Kecamatan Sanden, Bantul. “Dari penelusuran kami tidak semua (nasi kotak) di bawah standar seperti yang viral itu, dari 75 kelurahan standar (lauk) sudah bagus, hanya di Kecamatan Sanden yang dinilai di bawah standar,” ujarnya.
KPU beri sanksi vendor
Baca Juga:Rentenir Tewas Ditemukan di Halaman Sekolah Dasar di Majalengka2 Pemain Tim Garuda Mengancam Australia di Babak 16 Besar Piala Asia 2023
Ketua KPU Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY Ahmad Shidqi menjelaskan, vendor dalam polemik konsumsi saat pelantikan anggota KPPS di Sleman juga Bantul telah diberikan sanksi. “Sanksi mengikuti aturan, kalau soal pengadaan dan tidak sesuai spesifikasi apa, ada sendiri di peraturannya,” katanya. “Kuasa pengguna anggaran nanti yang akan memberikan sanksi sesuai dengan regulasi berlaku”.
Permohonan Maaf KPU
Ketua KPU Kabupaten Sleman, Ahmad Baehaqi dalam keterangan tertulisnya menyampaikan permohonan maaf dan mengungkap sumber persoalan konsumsi yang kurang pantas saat pelantikan KPPS. “Kami meminta maaf atas kejadian konsumsi snack yang kurang pantas itu,” kata Baehaqi dalam keterangan tertulis, Jumat 26 Januari 2024. (*)