Efron mendaftar Angkatan Udara AS selama Perang Dunia II sebagai penerjemah. Menurut Miami Herald, Efron pun sempat terlibat perundingan damai pasca-perang, terutama terkait pemukiman kembali pengungsi perang. Sejak saat itu, Efron aktif bekerja untuk Pemerintah AS.
Berdasarkan penelusuran JTA, terungkap bahwa Efron menghabiskan masa hidupnya di Israel sebelum meninggal pada 22 November 1993 atau 30 tahun pasca peristiwa pembunuhan JFK. Selama di Israel, Efron menyumbangkan lima artikel pada 1970-an ke Jewish Bible Quarterly (JBQ), sebuah publikasi yang berafiliasi dengan World Zionist Organization yang berbasis di Yerusalem. Dia membagikan keahliannya di bidang spionase.
Dalam salah satu artikelnya, Efron secara langsung membahas masalah mata-mata yang salah dalam menilai target pengawasan mereka – sebuah kritik yang dilontarkan terkait pembacaannya terhadap Lee Harvey Oswald.
Baca Juga:Surya Paloh: Kita Tidak Boleh Campuradukkan Antara Hak Pribadi, Hak Keluarga dengan Hak PublikJokowi-AHY Bahas Situasi Politik Terkini: Sekitar 45 Menit Sarapan
Perincian tentang identitas dan latar belakang Efron tidak banyak diketahui oleh komunitas ahli teori pembunuhan JFK. Dibandingkan fakta bahwa seorang pejabat senior CIA sedang melacak Oswald dan masih banyak yang tampaknya belum diketahui tentang kasus pembunuhan JFK.
Hingga saat ini sekitar 4.600 dokumen rahasia terkait pembunuhan JFK masih belum dibuka untuk publik oleh Pemerintah AS. (*)