Namun, penyadapan surat-surat milik Oswald oleh Efron terjadi berbulan-bulan sebelum peristiwa penembakan terhadap JFK terjadi. Hal itu menimbulkan pertanyaan dan misteri baru tentang cerita di balik kematian JFK.
“Petunjuk menggiurkan untuk mengungkap konspirasi rumit yang coba ditutup-tutupi oleh pemerintah selama beberapa dekade? Bukti tambahan bahwa CIA mengetahui lebih banyak tentang Oswald daripada yang diketahui sebelumnya? Atau ada detail kecil yang dirahasiakan selama ini karena adanya tuntutan birokrasi yang tidak relevan dengan pertanyaan apakah Oswald adalah satu-satunya pria bersenjata pada hari nahas itu?” tulis New York Times dalam laporannya.
Jeferson Morley, penulis berbagai buku tentang CIA dan Kennedy turut menyoroti fakta baru yang terungkap dalam dokumen pembunuhan JFK. “Memo tersebut menunjukkan bahwa perwira tinggi CIA tertarik pada detail terkecil kehidupan Oswald, 17 bulan sebelum Kennedy terbunuh,” tulis Morley pada laman blog-nya “JFK Facts”.
Baca Juga:Surya Paloh: Kita Tidak Boleh Campuradukkan Antara Hak Pribadi, Hak Keluarga dengan Hak PublikJokowi-AHY Bahas Situasi Politik Terkini: Sekitar 45 Menit Sarapan
“Jika Oswald adalah ‘satu-satunya pria bersenjata’, seperti yang diyakini oleh sebagian besar warga Amerika, maka agen klandestin memiliki lebih banyak akses terhadap informasi pribadinya (Oswald) daripada yang diketahui sebagian besar orang,” kata Morley.
Oswald diketahui tewas dua hari pasca terbunuhnya JFK. Dia ditembak ketika hendak dipindahkan dari penjara kota ke penjara daerah di markas besar Kepolisian Dallas. Pelaku penembakan adalah Jack Ruby, seorang pemilik klub malam.
Selain berdinas di CIA, Efron adalah seorang letnan kolonel di Angkatan Darat AS. Dia merupakan seorang imigran Yahudi dari Lituania. The Jewish Telegraphic Agency (JTA) sempat menggali kehidupan Efron pasca dirilisnya dokumen rahasia terbaru terkait pembunuhan JFK.
Siapa Reuben Efron?
Efron lahir sebagai Ruvelis Effronas di Simnas, Lituania, pada 12 April 2011. Dia bersekolah di sekolah menengah Yahudi di sana, kemudian melanjutkan pendidikan tingginya di Vytautas Magnus University. Dia menjalani praktik hukum selama lima tahun di kota tersebut. Kota itu sempat menjadi ghetto Yahudi di bawah pemerintahan Nazi pada Perang Dunia II.
Efron bermigrasi ke AS pada Desember 1939. Dia tiba di Miami melalui Kuba. Dokumen imigrasi AS mencantumkan profesinya sebagai salesman. Menurut riwayat keluarga, tahun berikutnya Efron mendaftar ke Atlanta Law School. Dia bekerja di toko pakaian di pusat kota Atlanta hingga lulus pada 1990-an. Efron disebut mahir berbahasa Rusia, Ibrani, Yiddish, dan Jerman.