“Masalah besar saya, masalah yang selalu saja muncul setiap berurusan dengan Trump, adalah saya tidak tahu apakah ia sedang berbohong atau tidak.”
Woodward, masih berdasarkan wawancaranya dengan Margaret Sullivan, lantas menambahkan bahwa ia baru mengetahui bahwa pernyataan Trump tersebut ternyata bisa dipertanggungjawabkan pada Mei 2020. Pernyataan itu muncul setelah Trump melakukan rapat dengan intelijen AS pada Januari 2020. Namun, ketimbang mempublikasikan bukunya secara terburu-buru, ia ingin mengupasnya dengan lebih dalam sehingga masyarakat AS tahu gambaran besar kepemimpinan Trump.
Tujuan Woodward: agar masyarakat AS tak salah pilih pada Pemilu Presiden 2020 yang akan berlangsung pada 3 November 2020.
Baca Juga:Aktivitas Neo-Nazisme Meningkat di Negeri KangguruPersoalan Anggaran Komsumsi KPPS Dipotong 80 Persen, KPU: Kita Telusuri dan Tidak akan Kita Bisa Toleransi
Penjelasan Woodward masuk akal dan bisa dimengerti. Terlebih saat membongkar skandal Watergate, laporan-laporannya saat itu nyaris tenggelam karena keriuhan menjelang pilpres. Untuk mengungkapkan sesuatu yang besar, ia harus melakukannya pada waktu tepat. Namun, alasan para pengkritik Woodward juga tak bisa disalahkan.
Soal ini, Sullivan menulis, “Saya tidak tahu apakah membocorkan isi buku itu lebih cepat akan membuat perbedaan. Isi buku itu mungkin akan ditolak dan tenggelam karena skandal atau kebohongan baru. Namun, sekecil apapun peluangnya, bahwa isi buku itu bisa menyelamatkan nyawa adalah sebuah argumen yang sangat kuat.” (*)