CALEG nomor urut 2 Partai Perindo untuk DPR dari dapil 8 Jabar meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Indramayu Dean Herdesviana mendorong perluasan ruang berkarya bagi musisi jalanan. Selain kurasi, menurut Dean, harus lebih banyak lagi wadah berekspresi bagi para musisi jalanan untuk menunjukkan kreativitasnya kepada publik.
Hal ini disampaikan saat Dean bertemu dengan group Komunitas Pejabat (Pengamen Jalanan Jawa Barat) saat menghadiri kampanye akbar bertajuk ‘Hajatan Rakyat’ ini digelar di Stadion Bima, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (27/1).
“Ini menarik. Satu, musisi jalanan terlibat langsung, bahkan ikut dalam kampanye terbuka calon Presiden Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo. Sehingga diharapkan mampu memberikan warna kebijakan publik. Menurut saya itu sangat bagus. Kedua, musisi jalanan memberikan inspirasi kurasi. Ruang-ruang seperti ini perlu makin banyak lagi,” ujarnya.
Baca Juga:Garuda Tertinggal 0-2 pada Babak Pertama Piala Asia 2023, Gol Bunuh DiriBerikut Susunan Pemain Australia vs Indonesia: Debut Shayne Pattynama di Piala Asia 2023
Menurut Dean, proses kurasi harus dilalui oleh musisi jalanan agar bisa naik kelas. Kurasi harus dilakukan dari berbagai sisi, seperti kualitas permainan dan panggung pertunjukan. Harapannya, para musisi dapat menciptakan pertunjukan yag luar biasa, sehingga membuat publik semakin tertarik.
“Musisi jalanan harus didorong untuk lebih kreatif dengan menciptakan lagu buatan mereka sendiri. Sebab, selama ini musisi jalanan lebih banyak meng-cover lagu-lagu yang sudah terkenal,” ucapnya.
“Harapannya, nanti mereka tidak hanya cover lagu, tetapi mereka bisa punya original song, dan kemudian ia tampilkan. Ini akan merangsang kreativitas siapapun, pengamen jalanan, yang tidak jalanan, anak muda, new comer (pendatang baru), dan lain sebagainya semua dilakukan,” imbuh Dean.
Maka dari itu, ruang ekspresi untuk menampilkan kreativitas itu harus diperbanyak. Dean bertekad jika terpilih di legislatif mengusulkan agar ada tempat yang secara berkelanjutan dapat digunakan untuk menampilkan kreativitas mereka.
Dia menginginkan, karya-karya dari musisi jalanan itu mendapatkan apresiasi yang sesuai. Misalnya, ketika para musisi sudah membuat lirik dan lagu, bahkan sampai terkenal dan diputar di mana-mana, royalti kepada musisi harus diberikan dengan adil.
“Kalau mereka sudah menuliskan lirik lagunya, bagus, terkenal, diputar di bus kota, restoran, hotel atau tempat hiburan, royaltinya dibayar. Kalau itu terjadi, penegakan hukumnya dilakukan, maka orang akan sangat menghormati seniman beserta karyanya,” tandasnya.