Lebih jauh, kata Dean, sepantasnya kita memilih pemimpin rakyat di negeri demokrasi ini dengan keberanian berpendapat. Tanpa takut adanya intimidasi dan diskriminasi. “Kita harus terbebas dari korupsi dengan memilih pemimpin yang bersih,” ujarnya.
Yenny Wahid sangat mewarisi sifat-sifat kepemimpinan dari Gus Dur. “Yang paling saya kagumi adalah pemikiran cinta dan damai,” kata Dean.
Bagi Dean, tokoh perempuan di Tanah Air bisa dibilang sangat sedikit. Munculnya Yenny Wahid sebagai tokoh wanita di Indonesia membawa angin segar bagi kaum hawa. Karena menurutnya, tokoh seperti Yenny Wahid bisa mewakili aspirasi kaum perempuan.
Baca Juga:Konsisten Sebut Pendukung Setianya: Mas Heru Subagia dari PAN, Ganjar Ingin Indonesia Punya Strategi Besar untuk Ketahanan BudayaMomen Prabowo Subianto Kenang Masa Lalu bersama Agus Jabo-Budiman Sudjatmiko: Sorry Man, Dahulu Gue Kejar-kejar
“Beliau memegang peranan sangat penting sebagai tokoh perempuan. Dia sebagai salah satu tokoh yang saya banggakan,” kata Dean melanjutkan.
“Bicara kapasitas, perempuan itu tidak kurang dari laki-laki. Mbak Yenny jadi pemimpin? Apel jatuh nggak jauh dari pohonnya. Mbak Yenny orang yang luar biasa. Saya sebagai seorang pendidik, akan selalu mendukung kiprah terhadap cita-cita mulianya,” tutur Dean. (*)