Bersama Ganjar Pranowo di Stadion Bima Kota Cirebon, Dean Herdesviana Ajak Milenial Lirik Sektor Pertanian

Bersama Ganjar Pranowo di Stadion Bima Kota Cirebon, Dean Herdesviana Ajak Milenial Lirik Sektor Pertanian
Bersama Ganjar Pranowo, caleg nomor urut 2 Partai Perindo untuk DPR dari dapil 8 Jabar meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Indramayu Dean Herdesviana yang turut menghadiri kampanye akbar bertajuk ‘Hajatan Rakyat’ ini digelar di Stadion Bima, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (27/1)
0 Komentar

Di balik meningkatnya angka produksi padi, rendahnya minat generasi muda bertani semakin nyata di Kabupaten Cirebon.

Lebih jauh, oleh karena dapil 8 Jabar meliputi Kabupaten Cirebon, Dean menekankan regenerasi petani di Kabupaten Cirebon perlu terus didorong untuk menjadi produktivitas padi tetap tumbuh setiap tahunnya.

Milenial harus melirik profesi petani lantaran terbukti tidak terpuruk saat pandemi covid-19. Bagi Imron, regenerasi petani harus disegerakan lantaran kebutuhan pangan bakal terus meningkat.

Baca Juga:Donald Trump Disuruh Ganti Rugi Rp1,31 Triliun Akibat Cemarkan Nama Baik KolumnisAda 2 Permohonan, Dewan Pers Tindaklanjuti Surat Pengaduan Aiman Witjaksono

“Kalau generasi milenial tidak tertarik, nanti akan membeli kebutuhan pangan di mana,” katanya.

Catatan Kementerian Pertanian, Kementerian Pertanian memprediksi, produksi padi nasional periode sepanjang 2023 mampu menembus angka 53,63 juta ton. Dari angka tersebut, Kabupaten Cirebon berkontribusi sebesar 5,54 persen.

Selain berkontribusi besar terhadap produksi nasional, luas lahan pertanian di Jawa Barat saat ini 892.821 hektare. Sebagian besar berasal dari Kabupaten Cirebon dengan luas 91.382 hektare.

Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon mencatat, kebutuhan ideal pupuk subsidi untuk Kabupaten Cirebon setiap tahunnya sebanyak 13,8 juta ton. Jumlah itu disesuaikan dengan luas lahan pertanian padi 91.382 hektare.

Kuantitas alokasi pupuk subsidi yang diterima Kabupaten Cirebon tidak bertambah selama lima tahun terakhir. Pemerintah daerah ingin menambah jumlah alokasi, namun masih diatur pemerintah provinsi dan pusat.

Sementara, Kabupaten Indramayu dikenal sebagai Kota Mangga. Namun di balik itu, wilayah yang berada di pantai utara ini juga dikenal sebagai produsen padi terbesar di Jawa Barat.

Bukti Indramayu sebagai lumbung padi terbesar di Jabar ini merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS).

Baca Juga:27 Januari, Antara Hari Holocaust Internasional dan Peristiwa Genosida GazaMigrant Care Temukan Pemilih Ganda Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri Sebanyak 347 di New York

Berdasarkan data, produksi padi di Kabupaten Indramayu terus meningkat. Tahun 2020 lalu produksi padi atau Gabah Kering Giling (GKG) mencapai 1.363.311,87 ton.

Produksi itu sempat menurun di tahun 2021. Penurunan jumlah mencapai 43,687.87 Ton dari tahun sebelumnya. Yaitu hanya berkisar 1319624,00 ton.

Namun, Kabupaten Indramayu tetap menjadi wilayah unggulan dalam produksi padi di Jawa Barat. Bahkan, di tahun 2022 lalu, jumlah produksi padi sudah mencapai 1482255,86 ton per tahun.

Pada tahun 2020 yang luas panen tanaman padi menurut data BPS di Kabupaten Indramayu yang mencapai 226626 hektare, produksi padinya bisa mencapai 1.363.311,87 ton per tahun.

0 Komentar