Hal itu, disebabkan produksi pertanian terjamin dan berkualitas menyangkut dengan ketahanan pangan bangsa, mati-hidup bangsa.
“Kekurangan pupuk untuk petani, artinya produktivitas bisa turun dan kalau ini tidak diperhatikan maka kita tidak bisa swasembada. Kalau soal perut, soal pertanian, itu soal mati-hidup bangsa kita,” kata Dean si Halimah dalam sinetron Tukang Bubur Naik Haji, Sabtu (27/1).
Dean Herdesviana mengajak generasi muda untuk bisa melirik pengembangan sektor pertanian di wilayah Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Indramayu.
Baca Juga:Donald Trump Disuruh Ganti Rugi Rp1,31 Triliun Akibat Cemarkan Nama Baik KolumnisAda 2 Permohonan, Dewan Pers Tindaklanjuti Surat Pengaduan Aiman Witjaksono
Menurutnya, generasi muda adalah penerus pembangunan. Terlebih para anak-anak didik yang belajar di bidang pertanian, maka diharap mampu mengimplementasikan ilmu pengetahuannya di sektor pertanian.
“Mari kembangkan sektor pertanian dengan menjadi petani milenial yang tangguh, yang dapat mengaplikasikan teknologi pertanian sehingga pengembangan pertanian lebih efektif dan efisien,” ujar Dean.
Lebih lanjut, ia mengatakan, sudah saatnya pertanian di di wilayah Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Indramayu bangkit dari ketergantungan dalam pemenuhan pangan yang didatangkan dari daerah lain.
Di sisi lain, dengan mengembangkan sektor pertanian menjadi langkah dan usaha penting dalam mengantisipasi krisis pangan, serta menjaga ketahanan pangan itu sendiri.
“Mari bangkit untuk memulai memanfaatkan potensi lahan kita yang cukup luas ini, menjadi lahan produksi pangan. Seperti beras dan komoditas pertanian lainnya. Setidaknya mampu untuk mencukupi kebutuhan pangan di daerah sendiri,” ujarnya.
Kabupaten Cirebon berupaya mempertahankan posisi sebagai salah satu lumbung pangan nasional. Permasalahan lambannya proses regenerasi petani harus segera dituntaskan.
Data Kabupaten Cirebon Dalam Angka 2023 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, luas panen tanaman padi di Kabupaten Cirebon pada 2022 adalah 91.730 hektare. Kecamatan Gegesik merupakan daerah dengan produksi padi paling tinggi, yaitu 10.497 ton.
Baca Juga:27 Januari, Antara Hari Holocaust Internasional dan Peristiwa Genosida GazaMigrant Care Temukan Pemilih Ganda Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri Sebanyak 347 di New York
Dengan produksi padi 701.059 ton, Kabupaten Cirebon surplus. Kebutuhan konsumsi padi untuk daerah perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah ini 250.800 ton. Artinya, ada kelebihan produksi sebanyak 450.259 ton yang bisa dikirim ke daerah lain.
Dibandingkan 2021, produksi padi Kabupaten Cirebon menurun. Pada 2021, panen padi hanya 90.571 hektare dengan produksi 709.105 ton. Di balik meningkatnya angka produksi padi, rendahnya minat generasi muda bertani semakin nyata di Kabupaten Cirebon.