“Mudah-mudahan, dengan literasi yang semakin banyak, membaca dan memahami, bisa mengurangi hoaks-hoaks di tahun politik,” papar Dean.
Fakta menarik dalam Pemilu kali ini datang dari data Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) yang menunjukkan penentu masa depan Indonesia bergantung dari pilihan generasi milenial sebagai kontributor suara tertinggi, sebanyak 33%.
Data Lemhanas RI menunjukkan demografi pemilih terbagi menjadi lima tipe generasi dengan kontribusi persentase jumlahnya dengan pendefinisian setiap generasi berdasarkan situs Indonesia baik milik Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Baca Juga:Bersama Ganjar Pranowo di Stadion Bima Kota Cirebon, Dean Herdesviana Ajak Milenial Lirik Sektor PertanianDonald Trump Disuruh Ganti Rugi Rp1,31 Triliun Akibat Cemarkan Nama Baik Kolumnis
Generasi milenial yang lahir pada periode (1981-1996) menjadi pemegang suara sebanyak 33%. Generasi X kelahiran (1965-1980) akan menjadi pemilih dengan jumlah suara terbesar kedua sebanyak 28%.
Sementara, Generasi Z yang terhitung lahir (1997-2012) akan memegang peranan dalam pemilihan sebanyak 23% suara. Generasi Baby Boomer kelahiran era (1946-1964) berperan 14% suara. Generasi Pre-Boomer yang lahir sebelum (1945) menjadi pemilih terkecil hanya 2%.
Generasi Z, identik dengan hal-hal baru dan terbuka terhadap isu global, kini memiliki peran penting dalam menentukan arah Indonesia.
Gen Z bersama dengan generasi milenial, memiliki potensi besar sebagai kelompok usia produktif yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Kesadaran mereka terhadap peran dalam pemerintahan dan partisipasi dalam Pemilu 2024 menjadi kunci untuk memaksimalkan bonus demografi ini. Meskipun memiliki kelebihan, Gen Z juga dihadapkan pada kekurangan, seperti individualisme, kurang fokus, ketidak kesabaran, dan emosi yang labil.
Selain itu, pemilih terbesar ketiga berasal dari generasi Z yang bisa memilih atau dengan rentang usia 17-26 tahun. Artinya, lebih dari setengah atau 56% suara dikuasai generasi Y dan Z.
Kominfo mencatat generasi milenial atau gen Y berdasarkan laporan Ericsson menunjukkan adanya perhatian khusus terhadap perilaku generasi ini. Salah satu prediksi Ericsson terkait perilaku streaming native atau hobi mengkonsumsi konten video streaming sudah terbukti dengan berbagai data.
Baca Juga:Ada 2 Permohonan, Dewan Pers Tindaklanjuti Surat Pengaduan Aiman Witjaksono27 Januari, Antara Hari Holocaust Internasional dan Peristiwa Genosida Gaza
Tidak hanya itu, survei Status Literasi Digital Indonesia pada 2022 yang dilakukan Kominfo juga mencatat gabungan generasi Y dan Z menggunakan internet lebih dari 6 jam per hari.
Fenomena ini menimbulkan perkiraan bahwa media sosial akan memegang peranan kunci dalam pelaksanaan Pemilu 2024. Data Mafindo yang dikutip dari Lemhannas RI menunjukkan “Facebook [49%], WhatsApp [16%], dan Twitter [12%] akan menjadi media utama penyebaran disrupsi informasi.”