Sementara menurut sebuah laporan dari The Anti-Defamation League (ADL) menunjukkan adanya kenaikan anti-semit pada pengguna Twitter terutama pada calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump. Dari Agustus 2015 sampai Juli 2016, ADL menemukan sekitar 2,6 juta tweet dengan bahasa-bahasa yang mengandung anti-Semit.
Tercatat lebih dari enam juta orang Yahudi menjadi korban dari peristiwa kelam ini. Bahkan, Haruki Murakami dalam bukunya yang berjudul Kafka on the Shore mengulas peristiwa tersebut berlembar-lembar.
Namun apa itu tragedi Hari Mengenang Para Korban Holokaus Internasional? Bagaimana peristiwa memilukan itu bermula?
Baca Juga:Migrant Care Temukan Pemilih Ganda Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri Sebanyak 347 di New YorkMigrant Care Temukan Kerawanan Penyelenggaraan Pemilu 2024 di Luar Negeri
Tragedi ini dimulai dari tahun 1941 hingga 1945. Nazi Jerman tercatat sebagai pihak yang bertanggung jawab atas peristiwa ini. Holocaust atau juga dikenal sebagai Shoah, adalah “Solusi Akhir” Nazi Jerman untuk melenyapkan semua orang Yahudi yang berada dalam genggaman Nazi Jerman. Hampir dua pertiga populasi Yahudi Eropa terbunuh akibat tindakan keji ini.
Namun, tragedi ini bisa dikatakan dimulai pada 24 Februari 1920. Pada tahun itu, bangkit Partai Nazi atau Partai Pekerja Jerman Sosialis Nasional di Munich, Jerman. Sebuah partai yang nantinya menjelma menjadi pelaku utama dalam genosida orang Yahudi.
Didirikannya Partai Nazi sebenarnya tak terlalu buruk setelah 13 tahun kemudian, tepatnya pada 30 Januari 1933. Pada waktu itu sejarah mencatat, Presiden von Hindenburg mengangkat Adolf Hitler sebagai kanselir Jerman.
Hanya membutuhkan waktu kurang dari dua bulan, Adolf Hitler dengan Partai Nazinya menciptakan kamp kematian pertama pada 22 Maret 1933. Kamp konsentrasi buatan Nazi yang pertama itu didirikan di Dachau, Bavaria. Tercatat ada 188.000 tahanan dan tahukan detikers bahwa 28.000 orang diantaranya meninggal.
Kengerian tak usai sampai di sana, detikers. Pada bulan Agustus 1934, Presiden von Hindenburg meninggal dunia. Jalan Adolf Hitler memanfaatkan hal tersebut dengan penghapusan jabatan presiden dan bersamaan dari itu, ia menobatkan dirinya sebagai diktator Jerman.
Empat tahun dalam masa jabatannya sebagai diktator, Hitler akhirnya menciptakan Kristallnacht. Sebuah pogrom nasional terhadap orang Yahudi. Peristiwa itu membuat 191 sinagoge terbakar, 7500 toko orang Yahudi terjarah, 91 orang Yahudi terbunuh, dan ribuan orang Yahudi lainnya mendapatkan kemalangan di kamp konsentrasi.