Jaringan Advokasi Tambang Bongkar Jejaring Oligarki di Lingkaran Capres-Cawapres Pemilu 2024
Koordinator Jaringan Advokasi Tambang, Melky Nahar, menilai dukungan para taipan kepada capres, juga menggambarkan telah berubahnya konstelasi politik dan ekonomi pasca Soeharto. Akibatnya, upaya untuk mendapatkan kemudahan dan proteksi politik dalam berbisnis makin lebar dan berbiaya tinggi.
“Semakin banyak kelompok pengusaha mendekati pusat kekuasaan menimbulkan biaya transaksi keuntungan pemburuan rente dalam kekuasaan,” ujar dia dalam keterangan resminya, Kamis (25/1).
Komposisi pengusaha dan atau politikus berlatar belakang pengusaha di setiap pasangan capres-cawapres 2024, dapat dipandang sebagai besarnya kepentingan bisnis dalam mempengaruhi kebijakan kontestan dan parpol pendukung. Hal ini, kata Melky, berdampak pada berubahnya peran kekuasaan dari yang seharusnya berwatak pelayanan menjadi berorientasi keuntungan.
Baca Juga:Gelombang PHK Makin Parah, dari Levi's Strauss hingga eBay IncKejagung Sita Aset Benny Tjokrosaputro di Selandia Baru Senilai Rp 32,8 Miliar
Situasi ini semakin mencemaskan, mengingat, tidak hanya Boy Thohir dan sejumlah taipan yang ia sebut yang diduga ikut mendukung Prabowo-Gibran. Di barisan struktur Tim Kampanye Nasional (TKN) juga berisikan daftar kalangan pengusaha elite di Indonesia.
TKN, diketuai oleh Rosan Roeslani. Rosan merupakan mantan wakil menteri BUMN. Sebelumnya, Rosan juga dikenal pernah menjabat sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Selain Rosan, ada Aburizal Bakrie yang merupakan salah satu pengusaha ternama dari kerajaan bisnis Bakrie Group. Lalu, Hashim Djojohadikusumo, seorang pengusaha yang bergerak dalam bidang pertambangan, program bioethanol, perkebunan karet di kelompok perusahaan Arsari Group. Selanjutnya ada Putri Kuswisnu Wardani, Maher Algadri, Theo Sambuaga, dan Erwin Aksa.
Sementara di barisan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, diketuai oleh Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Arsjad Rasjid. Selain Arsjad yang memutuskan cuti untuk memenangkan Ganjar-Mahfud, TPN diisi nama pengusaha yang tak kalah tenar lainnya. Mulai dari Denon Prawiraatmadja, Orias Petrus Moedak, Heru Dewanto, Bagas Adhadirga, Regi Wahyu, dan Dharmaji Suradika.
Sedangkan barisan Anies-Cak imin tidak terlalu gemuk memasukkan pengusaha. Meski begitu, Timnas AMIN dipimpin oleh nama beken seperti Thomas Trikasih Lembong. Pria yang akrab disapa Tom Lembong ini didapuk sebagai Co-Captain 2 Timnas AMIN. Ia adalah sosok pengusaha kakap yang sempat menjadi menteri perdagangan pada 2015-2016 serta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) 2016-2019.