Jika NTN di atas nilai 100, maka nelayan dianggap sejahtera, karena kenaikan harga-harga yang diterima oleh nelayan lebih besar dibandingkan dengan kenaikan harga-harga yang harus dibayar oleh nelayan. Harga-harga yang harus dibayar ini meliputi harga barang-barang konsumsi rumah tangga, harga barang modal seperti pajan, umpan, pupuk, perahu, sewa tanah, sewa alat, upah buruh, dan pengeluaran lainnya. Sedangkan harga yang diterima meliputi harga komoditas sub sektor perikanan.
Berdasarkan data BPS, NTP Maret 2021 mencapai 102,26, menurun 0,28 persen bila dibandingkan Februari 2021 yang mencapai 102,54. Selama kurun waktu Januari-Maret 2021, NTN selalu berada di atas angka 100 yang mengindikasikan bahwa nelayan Indonesia masih mampu membiayai pengeluaran rumah tangganya dari usaha sebagai nelayan. Kendati demikian, nelayan tradisional cenderung berada pada level bawah piramida sosial ekonomi Indonesia, yang hidup dalam kemiskinan.
Lebih lanjut, Dean mengatakan, kebutuhan protein saat ini masih didominasi produk-produk peternakan. “Dengan meningkatnya kebutuhan protein dunia hingga 70 persen pada 2050, produk perikanan dan kelautan dirasa dapat menjadi sumber protein yang paling efisien dan berkelanjutan,” terangnya.
Baca Juga:Satgas Percepatan Investasi Belum Maksimal, Investor Tidak Lirik Kabupaten CirebonSejarah Sepak Bola, Timnas Indonesia Lolos 16 Besar Piala Asia 2023
Dean menilai produk perikanan dan kelautan dapat menjadi penyuplai utama komoditas pangan dunia. Terlebih, saat ini potensi pasar ikan yang terus meningkat.
“Potensi perikanan di laut, daratan, serta budi daya menjadi modal utama Indonesia dalam menyukseskan produk perikanan dan kelautan sebagai penyuplai pangan dunia. Ini selaras dengan visi Indonesia sebagai lumbung pangan dunia yang diwujudkan melalui kemandirian pangan berkelanjutan lewat penguatan potensi dan posisi tawar yg dimiliki,” paparnya.
Ia pun meminta dukungan serta kolaborasi dengan rekan-rekan nelayan di pesisir pantai Utara Jawa Barat untuk menyukseskan konsumsi ikan agar bisa meningkat. “Sekaligus mendukung peningkatan kecerdasan anak-anak kita dari Sabang sampai Merauke dengan mengonsumsi ikan. Kita mempunyai potensi yang besar untuk tuna, udang, hingga rumput laut. Tentu hal tersebut dapat menjadi substitusi kebutuhan protein,” ucapnya.
“Nelayan itu elemen rakyat Indonesia yang sangat penting karena memberikan manfaat bagi masyarakat. Kekayaan laut Indonesia yang luar biasa harus bisa membuat nelayan sejahtera,” ucap Dean, Jumat (26/1).