Begini Tanggapan Jaringan Advokasi Tambang Terkait Saling “Serang” Tom Lembong Vs Luhut & Bahlil

Begini Tanggapan Jaringan Advokasi Tambang Terkait Saling “Serang” Tom Lembong Vs Luhut & Bahlil
Kolase foto Luhut Binsar Pandjaitan, Tom Lembong, dan Bahlil Lahadalia.
0 Komentar

Sementara Luhut, relasinya terkait dengan PT Energi Kreasi Bersama (Electrum), perusahaan patungan antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), milik Luhut. Electrum berfokus pada pengembangan ekosistem dan industri kendaran listrik secara terintegrasi dari hulu ke hilir, meliputi manufaktur sepeda motor listrik, teknologi pembuatan baterai, infrastruktur penukaran (swap) baterai dan stasiun pengisian daya, hingga pembiayaan.

Melalui GoTo ini pula, kepentingan bisnis Luhut ketemu dengan Garibaldi Boy Thohir, yang beberapa hari lalu mengklaim sejumlah taipan mendukung pasangan Prabowo-Gibran.

“Sehingga, saling “serang” antara Tom Vs Luhut dan Bahlil itu, tampak hanya terkait kepentingan mereka sendiri dan kroni serta industri itu sendiri. Parahnya lagi, gaduh nikel itu demi meraup keuntungan politik di Pemilu 2024, tidak dalam rangka mengatasi penderitaan dan kerusakan lingkungan akibat proyek hilirisasi,” papar Melky.

Baca Juga:Indonesia-Timor Leste Sepakat Soal Penyelesaian Batas NegaraPenuhi Panggilan Polda Metro Jaya, Aiman Witjaksono: Soal Ada Oknum Polisi Tidak Netral Merupakan Kritik

Menurutnya, dipakai atau tidak dipakainya nikel Indonesia oleh Tesla, sama sekali tak berdampak pada pengurangan pembongkaran nikel di Kepulauan Sulawesi, Maluku, hingga Papua.

“Pembongkaran terus berlanjut, mengabaikan derita rakyat dan kerusakan lingkungan yang tak pernah terurus,” tutupnya. (*)

 

0 Komentar