THOMAS Trikasih Lembong menjadi perbincangan setelah disebut beberapa kali oleh Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres 21 Januari lalu. Publik yang penasaran pun akhirnya mengetahui kiprah dan rekam jejak seorang Tom Lembong dari pemberitaan media massa.
Sembari berkelakar namun sedikit satir, Tom menyebut terdapat kerinduan di balik penyebutan namanya beberapa kali oleh putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.
“Tentunya selama tujuh tahun membuat contekan, menulis pidato dan berbicara bagi ayahnya, pak Presiden (Jokowi), saya bisa mendeteksi rasa rindu bahwa saya tidak lagi di situ,” begitu reaksi pertama Tom saat menonton debat cawapres bersama kemarin lusa.
Baca Juga:Luhut-Bahlil Kritik Tajam Tom Lembong Soal IKN dan NikelFakta Baru Usai Rekonstruksi 21 Adegan Kasus Tukang Pijat Terapi Mutilasi Pria di Malang
Entah disengaja atau tidak, dengan membawanya ke atas panggung debat, Gibran justru menguak kapasitas Tom Lembong yang notabene adalah salah satu sosok kunci di tim pemenangan rivalnya di Pilpres 2024.
Sorotan lebih kepada Tom kemudian bermunculan, salah satunya, setelah video dari forum Brookings Institution Amerika Serikat (AS) pada tahun 2015 silam, diunggah dan viral di Twitter atau X pasca debat cawapres.
Di momen itu, Presiden Jokowi meminta Tom, yang saat itu merupakan Menteri Perdagangan (Mendag), menjawab pertanyaan mengenai keterlibatan investor asing dalam skema Public Private Partnership (PPP) yang dibawa Indonesia ke Amerika Serikat.
Kepiawaian Tom dalam menjawab pertanyaan itu mendapat simpati dari sebagian besar pengguna X yang me-reply unggahan tersebut. Meski tak merepresentasikan ceruk suara yang signifikan dan dapat dipetakan secara pasti, setidaknya Timnas AMIN mendapat keuntungan strategis dari terseretnya nama Tom ke panggung debat cawapres.
Bahkan, tak berlebihan kiranya ketika ekspektasi keberadaan Tom di Timnas AMIN semestinya lebih dari sekadar Co-captain, yakni sebagai cawapres Anies. Namun, posisi Tom di Timnas AMIN saat ini pun menjadi kolaborasi cukup dahsyat dan tepat untuk membawa gagasan “perubahan” yang menjadi andalan mereka. Mengapa demikian?
Selain disebut telah bersahabat selama 18 tahun, Anies dan Tom Lembong agaknya memiliki motivasi dan ambisi politik serupa di Pilpres 2024, yakni menjawab tuntas “perlakuan” Presiden Jokowi kepada mereka di masa lalu.