THOMAS Lembong ramai-ramai diserang oleh Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia terkait IKN dan hilirisasi nikel, Rabu (24/1).
Tom Lembong merupakan eks Menteri Perdagangan di era pemerintahan Presiden Jokowi periode pertama, serta eks Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Kini dia menjadi Co Captain Timnas Anies-Cak Imin (AMIN).
Dalam Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, Luhut mengunggah video yang mengkritik beberapa pernyataan Tom Lembong. Pertama, soal pernyataan produksi Tesla di China tidak memakai nikel sebagai bahan baku kendaraan listrik.
Baca Juga:Fakta Baru Usai Rekonstruksi 21 Adegan Kasus Tukang Pijat Terapi Mutilasi Pria di MalangDaya Saing Digital Indonesia Alami Peningkatan, Peringkat 45 Dunia
Luhut membantah Tesla sudah tidak menggunakan nikel dan 100 persen menggunakan lithium ferro phosphate (LFP) untuk mobil listrik. Perusahaan mobil listrik milik Elon Musk itu, kata dia, masih menggunakan nikel untuk baterai kendaraan listriknya.
“Tidak benar pabrik Tesla di Shanghai menggunakan 100 persen LFP atau lithium ferro phosphate untuk mobil listriknya. Mereka masih tetap gunakan nickel based baterai. Jadi seperti suplai nickel based baterai itu dilakukan oleh LG Korea Selatan untuk model mobil listrik yang diproduksi Tesla di Shanghai,” ujar Luhut dalam postingan akun instagram, Rabu (24/1).
Kemudian soal kritik Tom Lembong yang menyebut harga nikel ambles, Luhut mengingatkan bagaimana tren harga nikel dalam 10 tahun. “Anda kan pebisnis juga. Kan siklus dari komoditi itu kan naik turun, apakah itu batu bara, nikel, timah atau emas, apa saja,” tegas Luhut.
Luhut mencatat, dalam 10 tahun terakhir ini harga nikel dunia di kisaran USD 1.500, bahkan pada periode 2014-2019 ketika Indonesia mulai mencanangkan hilirisasi harga nikel hanya sekitar USD 12.000.
“Jadi saya tidak mengerti bagaimana Tom Lembong memberikan statement seperti ini. Bagaimana Anda memberikan advice bohong calon pemimpin yang anda dukung. saya sedih lihat ada,” kata Luhut.
“Artinya intelektualitas Anda itu menurut saya jadi saya ragukan. Oke mungkin Anda betul seorang intelektual, tapi karakter Anda itu menurut saya tidak bagus,” tambahnya.
Tidak hanya Luhut, Bahlil juga menyerang Tom Lembong. Dia pamer telah menyelesaikan Rp 558,7 triliun investasi mangkrak yang ditinggalkan Tom Lembong semasa dia menjabat sebagai Kepala BKPM.