Data IPBES 2018 juga menyebutkan bahwa setiap tahunnya Indonesia kehilangan hutan seluas 680 ribu hektar, yang mana merupakan terbesar di region asia tenggara. Sedangkan data kerusakan sungai yang dihimpun oleh KLHK tercatat bahwa, dari 105 sungai yang ada, 101 sungai diantaranya dalam kondisi tercemar sedang hingga berat.
Penelusuran WALHI pada tahun 2013 hingga 2019 didapatkan data yang cukup mencengangkan, dimana penguasaan lahan sawit di Indonesia ternyata selama ini hanya dikendalikan oleh 25 orang taipan.
Total luasan hutan yang dikuasai oleh konglomerat sawit ini sebesar 12.3 juta hektar. Dari total luas hutan yang sudah mendapat lampu hijau dan mengantongi ijin tersebut, 5.8 juta hektar diantaranya sekarang ini sudah menjadi perkebunan sawit.
Baca Juga:Airlangga Hartarto Paparkan Patimban Berikan Dampak Signifikan pada Kawasan Metropolitan RebanaPesawat Pembawa Pekerja Perusahaan Tambang Rio Tinto Jatuh
Laporan dari Auriga Nusantara juga tidak kalah mengkhawatirkan. Selama pemerintahan Jokowi, setidaknya dalam 20 tahun terakhir ini terjadi deforestasi di Papua seluas 663.443 hektar. Dimana 71 persen diantaranya terjadi sepanjang tahun 2011 sampai 2019.
Penyumbang deforestasi terbesar yakni ditujukan untuk pembukaan perkebunan sawit seluas 339.247 hektar. Namun dari hasil penelusuran ternyata hanya 194 ribu hektar saja yang sudah ditanami sawit, selebihnya dalam kondisi rusak.
Dengan kerusakan hutan yang seluas itu, tidak mengherankan jika kemudian sepanjang tahun 2020, BNPB mencatat terdapat 2.925 kejadian bencana alam di Indonesia, mulai dari banjir, putting beliung, tanah longsor, kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, serta gelombang panas.
Bagaimana wacana Kampanye Pemilu 2029 yang akan dilaksanakan?
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, jumlah penduduk Generasi Z adalah sekitar 60 juta orang. Data ini tertuang dalam publikasi BPS bertajuk Statistik Indonesia 2023 yang diterbitkan pada Februari 2023.
Generasi Z mewakili sekitar 22% dari total populasi Indonesia. Persentase ini menunjukkan bahwa Generasi Z merupakan segmen yang signifikan dari masyarakat Indonesia dan memiliki potensi untuk membentuk arah masa depan negara.
Di Indonesia, generasi Z berperan penting dalam berbagai aspek masyarakat, termasuk dalam politik, ekonomi, dan sosial. Melalui penggunaan teknologi dan media sosial, mereka memengaruhi perubahan sosial dan budaya dalam masyarakat.
Salah satu ciri paling menonjol dari Generasi Z di Indonesia adalah ketergantungan mereka pada teknologi digital. Mengutip buku Digital Indonesia: Connectivity and Divergence oleh Edwin Jurriëns dan Ross Tapsell, Generasi Z di Indonesia tumbuh bersama perkembangan internet dan media sosial, yang juga telah mempengaruhi cara mereka berkomunikasi dan berinteraksi.