Pembangunan pelabuhan seluas 369 hektar tersebut juga didukung dengan pembangunan Jalan Tol Akses Patimban untuk memudahkan akses dari dan ke Pelabuhan Internasional Patimban. Dengan total biaya investasi mencapai sebesar Rp5,02 triliun, proses konstruksi Jalan Tol Akses Patimban yang dimulai pada awal tahun 2024 akan memiliki panjang 37,05 km yang terdiri dari 22,94 km porsi Pemerintah dan 14,11 km porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Pelabuhan Internasional Patimban sendiri merupakan upaya perumusan solusi bagi pembangunan nasional ke depan dan tertuang sebagai Proyek Strategis Nasional dalam Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2016 tentang Penetapan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Dengan adanya PSN Pelabuhan Internasional Patimban dan Jalan Tol Akses Patimban, serta rencana pembangunan hinterland melalui Kawasan Industri Patimban diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan efisiensi logistik di Indonesia sehingga memperkuat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing di kancah internasional.
Dalam sesi doorstop dengan awak media, Menko Airlangga menjelaskan bahwa Pelabuhan Internasional Patimban menjadi urat nadi dari pengembangan Kawasan Rebana dan juga untuk menopang Kawasan Industri di Bekasi, Karawang, dan Purwakarta. Menko Airlangga juga menjelaskan bahwa produk otomotif yang hendak diekspor ke berbagai negara seperti Jepang dan Singapura dapat melalui Pelabuhan Internasional Patimban.
Baca Juga:Pesawat Pembawa Pekerja Perusahaan Tambang Rio Tinto JatuhJokowi Usai Serahkan Super Hercules C-130J A-1344: Presiden Boleh Loh Kampanye, Yang Paling Penting…
“Kalau kita lihat memang ekspor otomotif Indonesia meningkat tiap tahun dan kawasan pelabuhan ini yang disiapkan untuk 218.000 unit. Tahun kemarin tercapai di atas 100%. Jadi sudah bisa dimanfaatkan maksimal,” pungkas Menko Airlangga.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain yakni Anggota DPR RI, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Capt. Antoni Arif Pribadi, Direktur Jalan Bebas Hambatan Kementerian Perhubungan Triono Junoasmono, Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Asisten Deputi Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan Kemenko Perekonomian Suroto, serta sejumlah anggota DPRD dan jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Subang. (*)