Menurut Bung Karno, unsur dalam Trisakti tidak bisa dipisahkan. Ketiganya harus dipenuhi bersamaan. Kedaulatan politik tidak terwujud bisa tidak mampu berdikari di bidang ekonomi. Begitu pula sebaliknya.
Mengutip Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah Vol.2 No.2 Juli – Desember 2020 yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian Pengabdian pada Masyarakat dan Kerjasama (LP4MK) Prodi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Lubuklinggau, gagasan Trisakti sebenarnya perwujudan dari cerminan Bung Karno sebagai anak bangsa yang gelisah dan cemas saat itu melihat bangsanya mendapat hegemoni dari Amerika Serikat dan negara Barat. Di sisi lain, Bung Karno meyakini Indonesia adalah bangsa yang hebat.
Sayangnya, hegemoni Barat yang terlalu kuat telah berpengaruh pada beragam aspek kehidupan seperti politik, ekonomi dan budaya. Hegemoni merasuk pada tatanan nilai sampai tindakan. Untuk itulah Bung Karno menyampaikan Trisakti sebagai penegas atas identitas kebangsaan. (*)