MENTERI Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menyebut, data yang disampaikan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD soal angka deforestasi di Indonesia mencapai 12,5 juta hektare dalam 10 tahun terakhir, adalah salah.
“Saya harus mengatakan bahwa data itu salah, saya bisa kasih tahu data yang sebenarnya,” kata Siti Nurbaya dalam keterangannya, dikutip, Selasa, (23/1).
Siti Nurbaya menjelaskan, sejak 2013, atau dalam 10 tahun terakhir, angka deforestasi atau penebangan hutan mengalami fluktuasi.
Baca Juga:LMAN Gelontorkan Anggaran Rp18,2 Triliun untuk Pembebasan Lahan Proyek Strategis NasionalSenator Partai Republik Ungkap UFO, Makhluk Antar Dimensi
“Ini datanya dulu, saya ingin menyampaikan ada persoalan data di situ, konsep, dan ada persoalan bagaimana membaca data,” jelas dia.
Politikus NasDem itu menjabarkan, pada 2013 angka deforestasi di Indonesia mencapai 730 ribu hektare. Angkanya, lanjut Siti Nurbaya, naik dua tahun kemudian menjadi 1,09 juta hektare pada 2015 karena El Nino besar.
“Karena kebakaran hutan yang gede deforestasinya 1,09 juta hektare. Itu karena El Nino besar di 2015,” kata dia.
Lalu, pada 2016, angkanya turun menjadi 630 ribu hektar, dan kembali mengalami penurunan menjadi 480 ribu hektare pada 2017. Pada 2018, tercatat sebesar 440 ribu hektare.
Kemudian, pada 2019, akibat adanya fenomena El Nino, Siti Nurbaya menyebutkan bahwa deforestasi meningkat menjadi 460 ribu hektare. Namun, pada 2022, angka deforestasi menurun drastis menjadi hanya 104 ribu hektare.
Menurut Siti Nurbaya, angka deforestasi pada 2022 mencapai tingkat terendah dalam dua dekade terakhir.
“Bagaimana bisa jumlahnya 10 tahun 12 juta. Saya ingin kasih tahu, dan sebetulnya di 2022 itu angkanya kira-kira 104 ribuan hektar. Itu angka terendah sejak 2003, 20 tahun jadinya,” pungkasnya.
Baca Juga:Mahfud MD Singgung Trisakti Bung Karno Saat Debat Cawapres, Apa Isinya?Tren Green Inflation, Seberapa Bahayakah Isu Ini di Indonesia?
Sebelumnya, data tersebut disampaikan Mahfud MD dalam debat Pilpres keempat yang diperuntukan untuk cawapres pada Minggu, 21/1 malam.
Mahfud mengatakan, dalam 10 tahun terakhir terjadi deforestasi 12,5 juta hektare. Ia menyebut, angka deforestasi tersebut lebih luas dari Korea Selatan dan 23 kali luas Pulau Madura.
“Dalam 10 tahun terakhir terjadi deforestasi 12,5 juta hektare hutan kita. Itu jauh lebih luas dari Korea Selatan dan 23 kali luasnya Pulau Madura, tempat saya tinggal. Ini deforestasi dalam waktu 10 tahun,” kata Mahfud, Minggu.
Mahfud mengatakan, sanksi dengan pencabut izin usaha pertambahan (IUP) dari perusahaan yang melakukan deforestasi itu terbilang tidak mudah karena ada mafianya.