MAHFUD MD tinggal menunggu waktu yang tepat untuk mundur dari posisi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Selain komitmennya pada calon presiden Ganjar Pranowo, langkah mundur dari kabinet ini juga diambil untuk menghindari konflik kepentingan.
Rencana mundur dari kabinet disampaikan Mahfud dalam acara Tabrak Prof! yang digelar di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/1) malam. Kepada para peserta Tabrak Prof!, Mahfud menyampaikan bahwa sebelumnya ia memutuskan tak mundur dari kabinet karena ingin menunjukkan etika yang baik sebagai pejabat negara. Meski ikut berkontestasi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 sebagai calon wakil presiden (cawapres), Mahfud mengaku tidak pernah memanfaatkan kekuasaan dan fasilitas negara untuk urusan kampanye.
Namun, menurut dia, pihak lain justru menggunakan jabatan untuk kepentingan kontestasi. Bahkan, sejumlah menteri yang tidak ada kaitan dengan politik juga bergabung menjadi tim sukses capres dan cawapres. ”Oleh sebab itu, saya kira percontohan saya, ya, sudah cukup. (Untuk mundur dari jabatan) Tinggal menunggu momentum karena ada sesuatu tugas negara yang harus saya jaga,” tuturnya.
Baca Juga:Topik Warganet Usai Tonton Debat Cawapres, Apa Itu Secondhand Embarrassment? Ini Penjelasan Psikolog Klinis ForensikEra Baru Inflasi Energi: Inflasi Iklim, Inflasi Fosil, dan Inflasi Hijau
Saat pemandu acara Tabrak Prof! menanyakan ulang apakah akan mundur dari Menko Polhukam, Mahfud kembali menegaskan bahwa dirinya tinggal menunggu momentum yang tepat. Menurut Mahfud, dirinya terikat dengan aturan dari partai politik (parpol) pengusung. Di sisi lain, ia juga tak bisa meninggalkan begitu saja amanah dari Presiden Joko Widodo kepadanya pada 4,5 tahun lalu.
Seusai acara, Mahfud mengutarakan bahwa rencana untuk mengundurkan diri sebenarnya sudah muncul menjelang debat pertama cawapres, 22 Desember lalu. ”Agar lebih leluasa membuka data sebenarnya sehingga lebih etis jika saya membaca data itu jika saya tidak di pemerintahan,” katanya.
Rencana untuk mundur pun disebutnya telah menjadi bagian dari kesepakatan dengan Ganjar. Hanya, ia masih menunggu momentum yang tepat sambil mempersiapkan masa transisi sebelum akhirnya betul-betul mundur.
”Saya sudah sepakat dengan Pak Ganjar Pranowo untuk saya mundur pada momentum yang tepat sambil membuat masa transisi itu,” ujarnya.
Saat ditanya lebih lanjut kapan momentum yang tepat untuk mundur, Mahfud mengatakan akan membahasnya dengan pimpinan parpol pengusung Ganjar-Mahfud beserta tim sukses Ganjar-Mahfud. Pasangan capres-cawapres nomor urut 3 ini diusung oleh PDI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Hanura, dan Partai Perindo.