Salah satu peserta diskusi dari Oklahoma, Amerika Serikat, Nuurianti menyebutkan, bahwa propagandis juga menyesatkan kehidupan demokrasi di kedua negara. Demokrasi, yang sepatutnya menekankan pada kebebasan warga negara memilih, sudah dimanipulasi atau diarahkan oleh propagandis.
“Kami lihat demokrasi di Indonesia dan Malaysia sudah “misguided”, atau salah arah, karena jadi disetir oleh pemerintah yang menjadi semakin otoriter,” kata Nuurrianti. (*)