Energi listrik yang dihasilkan dari reaktor fisi tekanan rendah dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan kapal-kapal kargo yang dapat beroperasi bertahun-tahun tanpa mengisi bahan bakar untuk mendukung transportasi Tol Laut yang murah, cepat, dan efisien.
Selain itu ketersediaan energi dimaksud akan dapat memberi kepastian supply serta layanan jangka panjang pemerataan distribusi barang kebutuhan ke seluruh penjuru Nusantara.
Maka, pasokan energi yang murah, bersih, dalam kapasitas besar dan stabil akan menjadi daya tarik tumbuhnya investasi dan mendorong industrialisasi, apalagi dibarengi tarif listrik yang kompetitif di kawasan Asia.
Baca Juga:Resign dari PDI Perjuangan Ikuti Pak Jokowi, Ada Foto Maruarar Sirait dan Pengusaha Aguan dkk2 Senpi Peninggalan Diamankan, Korem 063/SGJ Berikan Penghargaan Babinsa dan Satpam Sekolah
Misalnya, harga grosir dengan kapasitas tertentu dengan tarif lebih murah dibanding dengan harga ritel tentu akan memberi harapan baru dan daya tarik para investor untuk mengembangkan usahanya agar lebih besar dan membuka banyak lapangan kerja.
Hukum alam termodinamika kedua menyebutkan, adanya energi akan menimbulkan gerak. Tanpa energi tidak akan ada gerak. Relevan dengan hukum alam tersebut, dengan tersedianya infrastruktur energi yang memadai dan murah maka dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kisaran 6 – 7 persen, sehingga tujuan menekan Gini Ratio yang menganga bisa tercapai.
Keberhasilan transisi energi yang praktis dan ekonomis tanpa membebani APBN akan memberi harapan baru memperoleh keadilan energi yang bersih dan berkelanjutan serta terbukanya lapangan kerja yang lebih besar.
Transisi energi perlu menjadi perhatian semua anak bangsa pada perhelatan demokrasi yang sedang menggeliat saat ini. Kepedulian para calon pemimpin bangsa terhadap upaya keras transisi energi perlu diuji untuk memberi kepastian keberlangsungan kehidupan di muka bumi.
Keadilan energi yang bersih dan dapat dirasakan seluruh rakyat akan menjadi kekuatan bangsa dalam menangkap masa depannya. Energi yang murah dan melimpah akan mampu menggerakkan roda ekonomi sehingga kesejahteraan rakyat akan dapat ditingkatkan.
Daya beli yang meningkat akan menggerakkan perekonomian antar masyarakat. Di sisi lain pasar tradisional dan modern akan bergairah kembali, sementara UKM dan koperasi akan terus tumbuh menopang ekonomi nasional.
Mari kita sambut era baru meletakkan pondasi kebangsaan dengan ketahanan energi dan ketahanan ekonomi yang kuat menuju Indonesia Emas “baldatun toyyibatun warobbun ghofur”, negeri yang subur makmur dengan rakyat yang pandai bersyukur. (*)