“Sekitar 58% pelaku usaha juga masih memiliki minat untuk melakukan ekspansi usaha, meskipun tentu saja tergantung pada kondisi iklim usaha atau investasi terkait,” imbuhnya.
Shinta lalu mengatakan, pada prinsipnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 sangat tergantung pada keberhasilan pemerintah dan seluruh stakeholder ekonomi-politik Indonesia dalam menciptakan iklim usaha yang penuh kepastian, khususnya di tahun politik.
Selain itu, stimulasi peningkatan kinerja ekonomi dan penciptaan stabilitas makro sepanjang tahun juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi tahun ini.
Baca Juga:Kasus Penculikan Bukan untuk Diputihkan, Testimoni-Testimoni Penabuh Fakta19 Januari, Aldera Aksi di Kantor Kejaksaan Kabupaten Cirebon: Usut Robohnya Gapura Taman Pataraksa-Ambruknya Atap SMPN 2 Greged
“Karena sepanjang tahun ini ada banyak faktor internal yakni transisi kepemimpinan dan faktor eksternal seperti konflik geopolitik, perubahan iklim dan perlambatan pertumbuhan ekonomi, yang sifatnya kurang favourable terhadap kebutuhan penciptaan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan tahun lalu,” tutur dia.
Untuk itu, Shinta menekankan agar Indonesia harus menyiasati kondisi tersebut dengan bekerja keras meningkatkan stabilitas, daya saing, dan daya tarik iklim usaha dan investasi riil di Indonesia. (*)