Tim peneliti menunjukkan justru yang terjadi adalah sebaliknya, bahwa penduduk Taiwan berasal dari penduduk Sundaland, yang bermigrasi akibat banjir besar di Sundaland. Ciri garis-garis DNA menunjukkan penyebaran populasi pada saat yang bersamaan dengan naiknya permukaan laut di wilayah ini, dan juga menunjukkan migrasi ke Taiwan, ke timur (New Guinea dan Pasifik), dan ke barat (daratan utama Asia Tenggara), terjadi dalam masa sekitar 10.000 tahun yang lalu.
Sementara Climate Change and Postglacial Human Dispersals in Southeast Asia” menunjukkan bahwa haplogroup E (Note : mungkin yang dimaksud haplogroup O), merupakan komponen penting dalam keanekaragaman mt DNA (DNA mitokondria), secara dramatik tiba-tiba menyebar ke seluruh pulau-pulau Asia Tenggara pada periode sekitar awal Holosen, pada saat yang bersamaan dengan tenggelamnya Sundaland menjadi laut-laut Jawa, Malaka, dan sekitarnya.
Lalu komponen ini mencapai Taiwan dan Oseania, pada sekitar 8.000 tahun yang lalu. Ini membuktikan bahwa global warming dan sea-level rises pada ujung Zaman Es 14.000–7.000 tahun yang lalu, sebagai penggerak utama human diversity di wilayah ini.
Baca Juga:Tanduk Kerbau Cakar Harimau, Kerambit Sejak Dinasti DharmasrayaPengancam Tembak Capres Nomor Urut 1 Diringkus, Begini Kata Anies Baswedan
Berikut ini penjelasan jalur migrasi bangsa Deutro Melayu dan persebarannya di wilayah Indonesia.
Deutro Melayu merupakan sebutan bagi suku bangsa yang disinyalir sebagai salah satu leluhur dari sebagian besar orang Indonesia saat ini. Karena suku bangsa ini bukan penduduk asli kepulauan di nusantara, jalur migrasi Deutro Melayu dan persebarannya di Indonesia menjadi topik pembahasan utama di kalangan ahli sejarah.
Pendapat mengenai asal usul nenek moyang bangsa Indonesia memang beragam. Catatan tentang kapan dan dari mana nenek moyang bangsa Indonesia datang hingga kini menjadi diskusi penting terkait sejarah asal usul bangsa Indonesia.
Mengutip dari buku Sejarah Indonesia SMA terbitan Kemdikbud tahun 2020, salah satu teori asal-usul Bangsa Indonesia menyimpulkan bahwa nenek moyang mayoritas penduduk kepulauan nusantara berasal dari Yunan, kawasan di Cina selatan.
Pendatang dari Yunan ini bermigrasi ke wilayah kepulauan yang kini menjadi wilayah Indonesia via sungai-sungai besar di daratan Asia Tenggara dan laut. Mereka juga datang secara bergelombang.