SENI budaya beladiri pencak silat dari Indonesia telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritage) oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization ( UNESCO). Penetapan itu melalui sidang ke 14 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage yang diselenggarakan di Bogota, Kolombia pada Kamis 12 Desember 2019.
“Tradisi pencak silat tak hanya sekadar bela diri, tetapi juga bagian dari jalan hidup pelakunya. Pencak silat mengajarkan kita untuk dapat menjalin hubungan baik dengan Tuhan, sesama manusia dan lingkungan,” ungkap tokoh persilatan yang juga pendiri Silat Sunda Institute, Roedy Wiranatakusumah saat menerima kunjungan tim delik,tv, General Manager Louis Tanoto didampingi Pimpinan Redaksi Aris Armunanto di Bandung, Sabtu (13/1).
Lebih lanjut, kata Roedy, pencak silat dikenal berbagai generasi dan dikreasi dengan keunikan masing-masing. Semua elemen tersebut membuat pencak silat layak dinobatkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritage) oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization ( UNESCO).
Baca Juga:Mencocokkan Atlantis dengan NusantaraTanduk Kerbau Cakar Harimau, Kerambit Sejak Dinasti Dharmasraya
Sebagai pendiri Silat Sunda Institute, Roedy karena kecintaannya terhadap seni bela diri tradisional. Setiap tahun, perguruannya menyelenggarakan kegiatan international training camp yang diikuti oleh peserta dari luar negeri yang melibatkan kearifan lokal bersama pelestari pencak silat lainnya.
“Diantaranya, Silat Sunda Institute menyelenggarakan pelatihan silat internasional yang dilaksanakan pada tanggal 26 November 2023 di Kampung Bareto Garut,” ungkapnya yang didampingi tim Silat Sunda Institute (SSI).
Indonesia berkomitmen, tegas Roedy, kelestarian pencak silat tak hanya fokus pada aspek olah raga atau bela diri, tetapi juga menjadi bagian dari kurikulum seni dan budaya.
Sementara, General Manager delik.tv Louis Tanoto mengatakan pencak silat tradisional Jawa Barat semakin diminati oleh masyarakat di luar negeri. Pelatihan silat internasional merupakan bagian dari upaya agar pemerintah jga turut serta mempromosikan pencak silat agar pengakuan UNESCO sebagai budaya takbenda milik Indonesia tetap dipertahankan.
“Kini, pencak silat telah dipromosikan ke banyak negara. Berbagai komunitas perguruan dan festival pencak silat juga banyak digelar,. Tentunya, kita sangat mendukung program eksibisi untuk memperkenalkan pencak silat Sunda dan nusantara ke masyarakat luas. Baik secara nasional maupun internasional,” kata Louis ditemui usai kunjungan ke Sekretariat Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Jawa Barat, Sabtu (13/1).