Seperti dilansir Xinhua, Minggu (14/1) sikap Departemen Luar Negeri AS dinilai Tiongkok bertentangan dengan komitmen politiknya sendiri hanya untuk mempertahankan hubungan budaya, komersial, dan hubungan tidak resmi lainnya dengan wilayah Taiwan.
“Kami sangat menyesalkan dan dengan tegas menentang hal ini, dan telah menyampaikan pernyataan serius kepada pihak AS,” lanjutnya.
Masalah Taiwan adalah inti dari kepentingan utama Tiongkok dan merupakan garis merah pertama yang tidak boleh dilewati dalam hubungan Tiongkok-AS.
Baca Juga:Ribuan Warga Israel Tuntut Benjamin Netanyahu MundurPak Harto Hadir Lewat Teknologi Deep Fake, Antara Rindu atau Benci?
Juru bicara menyatakan, hubungan Prinsip satu-Tiongkok adalah norma dasar dalam hubungan internasional, konsensus yang berlaku di komunitas internasional, dan landasan politik hubungan Tiongkok-AS.
Juru bicara tersebut mengatakan Tiongkok dengan tegas menentang AS melakukan segala bentuk interaksi resmi dengan Taiwan dan mencampuri urusan Taiwan dengan cara apa pun atau dengan dalih apa pun.
Tiongkok mendesak AS untuk bersungguh-sungguh mematuhi prinsip satu-Tiongkok dan prinsip tiga Tiongkok-AS joint communiqués, dan bertindak serius sesuai dengan komitmen yang telah ditegaskan kembali berkali-kali oleh para pemimpin AS untuk tidak mendukung kemerdekaan Taiwan.
Juru bicara Tiongkok juga memperingatkan AS untuk tidak berusaha menggunakan pertanyaan Taiwan sebagai alat untuk membendung Negeri Tirai Bambu tersebut.
Selain itu, sang juru bicara mengatakan Tiongkok mendesak AS untuk menghentikan interaksi resmi dengan Taiwan dan berhenti mengirimkan sinyal yang salah kepada kekuatan separatis untuk “kemerdekaan Taiwan.” (*)