Saat ini jenazah Lisa Rumbewas disemayamkan di rumah duka di Jalan Teluk Dok IX atas, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua. Rencananya jenazah akan di makamkan pada hari Senin di Pemakaman umum Buper Waena.
Ia menjadi atlet angkat besi Indonesia pertama yang meraih medali emas di Kejuaraan Dunia. Raihan tertinggi itu diperolehnya di Kejuaraan Dunia Angkat Besi Wanita 2023 yang dihelat di Vancouver, Kanada.
Lisa Rumbewas akan dikenang sebagai atlet legendaris angkat besi Indonesia yang telah mengharumkan nama bangsa di kancah dunia. Ia telah menjadi inspirasi bagi para atlet angkat besi Indonesia lainnya untuk meraih prestasi di tingkat internasional.
Berikut profil Lisa Rumbewas.
Baca Juga:Koalisi Masyarakat Sipil Anti-SLAPP Desak PN Cibinong Hentikan Gugatan PT JJP ke Guru Besar Kehutanan IPB Bambang Hero SaharjoBiden: Tidak Mendukung Kemerdekaan Taiwan, Tiongkok Kecam Keras Pernyataan Deplu AS Soal Pemilu di Taiwan
Lisa Rumbewas lahir pada 10 September 1980 di Jayapura. Nama lengkapnya Raema Lisa Rumbewas.
Bakat atlet Lisa sudah terlihat sejak kecil. Anugerah berupa talenta di bidang olahraga ia peroleh dari kedua orang tuanya. Ayahnya, Levi Rumbewas, pernah menjadi binaragawan terbaik Indonesia. Sementara itu, sang ibu yang bernama Ida Korwa juga seorang lifter.
Ia mulai berlatih angkat besi sejak berusia 13 tahun. Karena tumbuh di lingkungan keluarga atlet, ia pun dilatih langsung oleh ayahnya sendiri.
Bakat Lisa di angkat besi langsung terlihat. Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada 1996, ia berhasil meraih medali perak di Pekan Olahraga Nasional (PON) XVI di Jakarta.
Selang empat tahun, Lisa memberanikan diri untuk ikut andil di turnamen internasional terbesar, yakni Olimpiade. Lisa mengikuti Olimpiade Sydney 2000. Keberaniannya tidak sia-sia karena ia berhasil meraih medali perak di kelas 48 kg dengan angkatan total 185 kg (snatch 80 kg dan clean & jerk 105 kg).
Berkait raihan itu pula Lisa mencatat rekor sebagai atlet Indonesia pertama yang meraih medali di Olimpiade.
Pada 2004, Lisa kembali menjajal kemampuannya. Ia mengikuti Olimpiade Athena. Hasilnya tak jauh berbeda. Ia berhasil meraih medali perak di kelas 53 kg Grup A dengan angkatan total 210 kg (snatch 95 kg dan clean & jerk 115 kg).
Baca Juga:Ribuan Warga Israel Tuntut Benjamin Netanyahu MundurPak Harto Hadir Lewat Teknologi Deep Fake, Antara Rindu atau Benci?
Raihan dua perak di dua ajang Olimpiade sebelumnya tidak membuat Lisa puas. Pada 2008, dalam gelaran Olimpiade Beijing, ia kembali terjun di kelas 53 kg.