“Ketika jam 9 pada saat itu sehabis saya keliling di ruang guru dan saya keluar dari ruang guru, tiba-tiba ada suara. Ya kelihatannya ambruk gitu,” ujarnya.
“Langsung saya lari masuk ke ruangan tersebut. Dan ternyata Alhamdulillah anak-anak, memang siswa kita ketika (ambruk) ada dibawah kolong meja, semuanya. Berlindung semuanya,” ungkapnya melanjutkan.
Mengetahui hal itu, ia pun mengaku langsung menghubungi pihak medis dari puskesmas setempat. Kemudian, para siswa dan siswi yang sempat terjebak di evakuasi. Terdapat 6 korban yang mengalami luka, 3 siswa dan 3 lagi siswi.
Baca Juga:‘Jaring UGM’ Hadapi Putaran Kedua2 Tewas, Fortuner Tabrak Truk di Tol Jagorawi KM36
“Alhamdulillah, makanya saya cek, saya langsung kontak pihak puskesmas. Bahwa ada 6 orang siswa dan siswi kita, dan Alhamdulillah sudah di bawa pulang semuanya. Hanya luka ringan,” katanya.
Saat kejadian, lanjut dia, proses kegiatan belajar mengajar (KBM) sedang berlangsung, ada sebanyak 32 siswa dan siswi di dalam ruangan tersebut. Namun sebelum ambruk, sempat terdengar suara dari atap, saat itu juga guru yang sedang mengajar langsung memeriksa.
Namun, belum sempat kembali ke ruang kelas, tiba-tiba atap bangunan sudah ambruk. Siswa dan siswi yang duduk paling depan sempat melarikan diri keluar ruangan. Akan tetapi, puluhan lainnya tidak sempat dan terjebak di bawah kolong meja untuk berlindung.
“Karena sebelum ambruk itu ada suara kayak kretek-kretek gitu, sehingga guru itu keluar, ada empat guru ngecek ke belakang. Baru (jalan) beberapa (meter) ke sana ambruk. Dan ada delapan orang keluar duluan, kebetulan. Karena yang duduk paling depan itu sudah keluar duluan. Yang belakang itu yang kejebak,” terangnya
“Yang luka ada 6 orang, rata-rata itu kebanyakan syok semuanya. Ada luka satu itu yang dikepala, hanya satu orang. Sisanya hanya lecet,” pungkasnya.
Bupati Cirebon, Imron, telah mengambil langkah cepat terkait kejadian ambruknya atap bangunan kelas dan ruang guru di SMPN 2 Greged, Jumat (12/1) pagi). Saat mendapat kabar kejadian tersebut, ia mengaku langsung memerintahkan kepala dinas pendidikan (kadisdk) untuk segera meninjau ke lokasi.
Karena jadwal kegiatan yang padat, bupati pun menyempatkan diri untuk memantau kondisi di lokasi kejadian melalui panggilan video dengan Kadisdik, Ronianto.