Hal ketiga yaitu opportunity menyangkut pemberian kesempatan yang luas bagi industri pertahanan dalam negeri agar mendapatkan prioritas untuk dapat memenuhi kebutuhan alutsista TNI. Menhan Prabowo terus memacu agar produksi dalam negeri dilakukan sebanyak mungkin. Industri pertahanan dalam negeri harus di depan dalam pemenuhan alutsista TNI.
“Renstra sebelumnya, industri pertahanan BUMN kita hanya menerima 21 kontrak dari tahun 2015-2019 dari Kementerian Pertahanan. Di tahun 2020 sampai dengan sekarang, sudah ada 168 kontrak. Saya sangat confident, kalau industri pertahanan kita bisa masuk rangking 50-an,” ujar Dirut PT LEN. (*)