Dalam konteks etika, ‘Achtung’ juga dapat merujuk pada penghargaan atau rasa hormat terhadap hukum moral atau kewajiban moral. Kant mengaitkan konsep ini dengan pengertian otonomi dan kemampuan manusia untuk mengakui dan tunduk pada prinsip-prinsip moral tanpa paksaan eksternal.
Meskipun “Achtung” lebih khusus dikaitkan dengan Kant, beberapa filsuf Jerman lainnya, seperti Fichte dan Schelling, juga menggunakan konsep ini dalam pemikiran mereka. Namun, interpretasi dan penekanannya dapat bervariasi antar filsuf. (*)