Penggunaan slang kata tersebut dalam bahasa Inggris mungkin berasal dari film-film Hollywood tentang Nazi pada Perang Dunia II yang berteriak pada tahanan.
Kata Achtung menjadi populer di Jerman karena dikaitkan dengan Perang Dunia II lewat frasa ‘Achtung Panzer.’ Frasa tersebut adalah frasa Jerman yang diterjemahkan menjadi ‘Perhatian Tank’ dalam bahasa Indonesia.
Frasa ini sering dikaitkan dengan buku ‘Achtung Panzer!’ yang ditulis oleh Heinz Guderian (dipublikasikan pada 1937), seorang jenderal Jerman terkemuka selama Perang Dunia II. Buku ini dianggap sebagai sumber klasik dalam studi taktik militer dan peperangan menggunakan mesin-mesin berat seperti Tank.
Baca Juga:2 Warga Penganiaya Asisten Saipul Jamil Jadi Tersangka, Polisi: Mereka Emosi karena Diserempet dan DitabrakBangkalan Berdarah, Carok Massal 4 Tewas, Motif Belum Diketahui
Kala itu, Tank Jerman memiliki keunggulan dibandingkan dengan tank-tank tentara Sekutu. Unit tank berat Jerman selama Perang Dunia 2 menjadi ancaman besar bagi pihak Sekutu di semua front Eropa, Afrika, dan Balkan. Didukung oleh tank Tiger legendaris tersebut, unit ini menjadi pahlawan bagi Jerman dan mimpi buruk bagi Sekutu di medan tempur.
Tank Tiger, dengan keunggulan lapis baja dan senjata andalannya, menjadikan unit ini sebagai kekuatan yang sulit ditaklukkan. Kehebatan unit tank berat Jerman membuat pihak Sekutu menyebut setiap kendaraan lapis baja Jerman yang mereka hadapi dengan sebutan ‘Tiger,’ dengan demikian frasa ‘Achtung Tiger!’ juga menjadi populer.
Berbeda dengan reputasi kata ‘Achtung’ dalam budaya populer Jerman, kata Achtung dalam filsafat yang dipopulerkan oleh Immanuel Kant justru memiliki makna sebaliknya dari ‘bahaya.’
Konsep ‘Achtung’ dalam filsafat Jerman banyak dikaitkan dengan pemikiran Immanuel Kant. ‘Achtung’ dapat diterjemahkan sebagai perhatian atau penghargaan. Dalam karya-karya Kant, terutama dalam karyanya yang berjudul ‘Kritik der Urteilskraft’ atau ‘Kritik of Judgment,’ konsep ini muncul dalam konteks penilaian estetika dan etika.
Dalam pemikiran estetika, ‘Achtung’ digunakan untuk menggambarkan perasaan penghargaan atau perhatian yang kita rasakan ketika kita dihadapkan pada keindahan alam atau karya seni. Konsep tersebut melibatkan pengakuan terhadap keindahan dan keharmonisan yang melebihi pemahaman konsep atau tujuan tertentu. Dengan kata lain, keindahan ini tidak dapat dijelaskan secara rasional, tetapi kita merasakannya melalui penghormatan atau perhatian.