CALON presiden nomor urut 01 Anies Baswedan mendapat ancaman penembakan yang viral di media sosial. Capres 03 Ganjar Pranowo turut merespons hal tersebut. Ganjar meminta peristiwa itu dilaporkan ke polisi.
“Ya lapor ke sama polisi ya. Biar ditindak,” kata Ganjar ditemui di Puro Pakualaman, Kamis (11/1).
Ancaman seperti ini menurut Ganjar harus ditindaklanjuti. Meski ancaman terjadi di media sosial.
“Iya (harus ditindak lanjuti),” kata Ganjar.
Baca Juga:Proyek Strategis Nasional Upper Cisokan, Tanah Milik Alit Holidah Belum Dibayar PLNRusuh Pemotongan Gaji, Kenaikan Harga, Tingginya Pengangguran di Papua Niugini Tewaskan 15 Orang
Sebelumnya, ancaman penembakan terhadap Anies itu viral di sosial media Twitter yang kini bernama X. Salah satu pengguna @sleepyiysloth mengunggah tangkapan layar yang memperlihatkan komentar di platform Tiktok bertuliskan “Izin bapak, nembak kepala anis hukumannya berapa lama ya?”
Ia juga memperlihatkan beberapa foto yang diduga sebagai sosok yang menyampaikan ancaman tersebut.
Unggahan itu telah dibaca oleh 19 ribu pengguna sosial media X. Postingan itu kemudian ramai dan menuai sorotan dari masyarakat.
Calon Presiden (Capres) nomor urut 1 Anies Baswedan buka suara terkait ancaman penembakan dirinya yang viral menjadi perbincangan di sosial media.
Anies berharap ancaman penembakan itu tak benar-benar terjadi. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berharap aparat penegak hukum tak tinggal diam jika benar ancaman tersebut mengancam keselamatan dirinya.
“Ya, mudah-mudahan tidak kejadian, kalau itu dianggap ancaman ya biar pihak penegak hukum bisa menindaklanjuti,” kata Anies kepada wartawan di Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis (11/1).
Sebelumnya, saat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menanggapi perihal kehadiran Mayor Inf Teddy Indra Wijaya di barisan pendukung capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dalam debat Pilpres 2024. Mantan Kapolri itu menilai kehadiran Teddy sebagai pengamanan terhadap pemimpinnya.
Baca Juga:Saat Gudang TNI AD di Sidoarjo Jadi Tempat Penyimpanan Barang CuranmorBukan Terkait Politik, Penembakan Relawan Prabowo-Gibran di Sampang Bermotif Dendam
Hal itu diutarakan Tito saat menjawab pertanyaan wartawan tentang pendapatnya mengenai kehadiran Mayor Teddy. Tito menanggapi hal itu dari pengalamannya sebagai mantan Kapolri.
“Sebetulnya ini bukan domain saya, tapi begini saya melihat dari layar belakang saya mantan Kapolri. Seorang ajudan itu fungsinya bukan surat menyurat hal pribadi, tapi dia adalah proteksi. Dia adalah protektor yang paling depan, jadi pelindung untuk menjaga keamanan pimpinannya yang dia menjadi ajudan,” kata Tito kepada wartawan di Media Center Indonesia Maju, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 19 Desember 2023